Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Molornya megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) ternyata tidak berdampak kepada semua emiten kabel. Salah satunya PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI).
Mario Palilingan, Deputy Finance Director & Investor Relations PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk mengatakan emiten kabel ini tidak terpengaruh molornya proyek prestisius ini. Sebab, sejak awal CCSI memang tidak pernah masuk dalam proyek tersebut.
"Proyek 35.000 MW tidak mempengaruhi CCSI. Karena kami bukan pemasok kabel listrik dan juga rencana kerja kita tidak yang berhubungan dengan proyek tersebut," terang Mario kepada Kontan.co.id, Rabu (12/2).
Baca Juga: Communication Cable System (CCSI) Siap Menggarap Proyek FO Submarine Tahun Ini
Memang, penjualan CCSI saat ini didominasi oleh penjualan ke pihak swasta.
Melansir laporan keuangan perusahaan per 30 September 2019, CCSI membukukan pendapatan sebesar Rp 275,67 miliar atau turun 15,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 326,84 miliar.
Seluruh penjualan dengan nilai pendapatan di atas 10% merupakan penjualan kepada pihak swasta. Penjualan kepada PT iForte Solusi Infotek misalnya, mencapai Rp 95,1 miliar atau 34,5% dari pendapatan total.
Disusul dengan penjualan kepada PT Supra Primatama Nusantara sebesar Rp 60,38 miliar atau 21,9% % dari total pendapatan.
Untuk saat ini, Mario mengatakan CCSI sedang mengembangkan fasilitas produksi pipa mikro (microduct). Meski belum menyebut angka spesifik, Mario mengatakan tahun ini belanja modal/capital expenditure (capex) akan digunakan untuk fasilitas produksi microduct tersebut.
Asal tahu, microduct merupakan pipa mikro dengan diameter yang cukup mini, berkisar antara 8 mm-16 mm.
Baca Juga: Communication Cable (CCSI) targetkan proyek kabel optik bawah laut rampung awal 2021
Pengembangan proyek microduct sangat bergantung pada kebijakan pemerintah daerah (pemda) untuk menata kotanya, salah satunya adalah dengan memindahkan jaringan kabel ke bawah tanah.
Dalam hal ini, CCSI membidik kota-kota besar yang telah melakukan perubahan pemasangan kabel yang semula dipasang menggantung untuk mulai dimasukkan ke dalam tanah karena alasan estetika, sebut saja Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Semarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News