kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Modal Asing Kabur dari SBN, Rupiah Terancam Tembus Rp 17.000 per Dolar AS


Senin, 29 September 2025 / 05:52 WIB
Modal Asing Kabur dari SBN, Rupiah Terancam Tembus Rp 17.000 per Dolar AS
ILUSTRASI. Rupiah Melemah-Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup terpangkas 43,5 poin (0,27%) ke level Rp 16.363,5. pada Senin (28/7/2025). Pelemahan itu seiring dengan respon pasar akan kesepakatan dagang AS dengan Uni Eropa (UE).?KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran keluar modal asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) semakin deras, seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (26/9), rupiah ditutup melemah 0,07% ke level Rp 16.738 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara data Bank Indonesia (BI) mencatat, pada periode 22–25 September 2025 terjadi outflow asing senilai Rp 2,71 triliun, dengan Rp 2,16 triliun di antaranya berasal dari pasar SBN.

Baca Juga: Depresiasi Rupiah Bakal Tekan Ekonomi Indonesia

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menilai, pelemahan rupiah dan keluarnya dana asing di obligasi saling berkaitan.

“Melihat nilai rupiah melemah, investor asing cenderung menarik dana dari SBN,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Minggu (28/9).

Menurut Ibrahim, dinamika kebijakan fiskal terbaru juga memengaruhi persepsi pasar.

Ia menyoroti langkah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menarik dana cadangan dan menyalurkannya melalui perbankan.

“Pengucuran dana Rp 200 triliun memang memberi efek positif ke pasar modal, namun tidak demikian halnya terhadap rupiah,” imbuhnya.

Ibrahim menilai, perbedaan gaya komunikasi dan pengelolaan fiskal Menkeu Purbaya dibandingkan pendahulunya, Sri Mulyani, membuat pasar lebih berhati-hati.

Dampaknya, investor, baik asing maupun domestik, ikut mengurangi eksposur di SBN.

Baca Juga: Pebisnis Mencemaskan Tekanan Rupiah, Pemerintah Mesti Segera Meredakan Gejolak Pasar

Meski begitu, ia mencatat porsi kepemilikan asing di SBN saat ini tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

“Investor domestik juga berperan menarik dananya dari SBN,” jelasnya.

Untuk prospek ke depan, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi melemah menembus Rp 17.000 per dolar AS pada Oktober 2025, meskipun Bank Indonesia gencar melakukan intervensi.

“Sejak kemarin, meskipun BI melakukan intervensi di pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), rupiah tidak bergeming,” kata dia.

Adapun untuk perdagangan Senin (29/9), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.730–Rp 16.800 per dolar AS.

Selanjutnya: 5 Film Rumah Sakit Jiwa yang Bikin Merinding dari Thriller Hingga Horor

Menarik Dibaca: 5 Film Rumah Sakit Jiwa yang Bikin Merinding dari Thriller Hingga Horor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×