Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berniat melakukan refinancing utang senilai US$ 150 juta yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Utang lama MNCN ini diterbitkan 17 September 2014 dengan total nilai US$ 250 juta dari sindikasi 21 bank.
Deutsche Bank dan Standard Chartered bertindak sebagai bookrunners dan mandated lead arrangers (MLA). Direktur Utama MNCN David Fernando Audy mengatakan, utang ini jatuh tempo pada September 2017. "Kami akan bayar sebagian, sisanya akan diperpanjang," ujar David akhir pekan lalu.
David mengatakan, sebesar US$ 100 juta dari utang itu akan dibayar dengan dana internal. MNCN akan membiayai kembali alias refinancing sisa utang US$ 150 juta.
MNCN sedang membicarakan rencana refinancing ini terutama dengan Deutsche Bank. David optimistis, pihaknya akan mudah mendapatkam pinjaman karena cash flow perusahaan cukup kuat. "Sebagian besar dengan lender yang sama, tapi tidak menutup kemungkinan ada bank-bank lain yang ikut bergabung. Tenornya masih dibicarakan," imbuh dia.
Refinancing ini kemungkinan dengan kupon yang sama, karena kinerja MNC lebih baik dari tiga tahun yang lalu. Jika tidak ada aral melintang, MNCN berencana melunasi utang ini tahun depan.
Selain memproses refinancing utang, MNC Group juga berburu investor untuk unit bisnis baru. David mengatakan, pihaknya masih mencari investor untuk bergabung di PT Sky Vision Network (SVN). Perusahaan ini akan menjadi induk dari bisnis televisi berbayar dan dan internet.
MNCN mengklaim sudah ada beberapa pihak yang negosiasi, meski belum ada kata sepakat. "Kami rencananya melepas sekitar 20%-30% saham. Nilainya tergantung negosiasi," ungkap David.
SVN akan membawahi PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) dan PT MNC Kabel Mediacom. Menurut David, SVN akan menggunakan dana hasil penjualan saham ke investor baru untuk memasang kabel broadband di enam kota besar, di antaranya, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang, dan Semarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News