kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MNCN patok pendapatan hingga Rp 8 triliun sepanjang 2011


Selasa, 19 April 2011 / 14:59 WIB
MNCN patok pendapatan hingga Rp 8 triliun sepanjang 2011
ILUSTRASI. Medco Energi Internasional (MedcoEnergi)


Reporter: Astri Kharina Bangun, Raka Mahesa W |

JAKARTA. Salah satu unit usaha PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Cipta TPI alias MNC TV berhasil menjaring pendapatan Rp 800 miliar. Angka ini masih tinggi 50% dibandingkan tahun 2009. Pencapaian ini berkontribusi sekitar 10% terhadap pendapatan MNCN.

"Tahun ini kami menargetkan pendapatan MNC TV mencapai Rp 1 triliun," kata Direktur Utama MNCN Hary Tanoesudibyo, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa MNC TV, Selasa, (19/4).

Hary menambahkan ke depan kontribusi MNC TV diharapkan dapat lebih ditingkatkan. Manajemen MNC TV menargetkan tahun ini pangsa pasar MNC TV yang sebelumnya 10% bisa ditingkatkan menjadi 12%.

Optimisme perseroan ditunjang dari naiknya belanja iklan seiring tumbuhnya angka konsumsi di dalam negeri. Catatan saja, sebelum berganti nama menjadi MNC TV, brand iklan yang masuk sebanyak 776. Sementara setelah berganti nama, brand iklan yang masuk mencapai 1.074.

"Kalau untuk media grup MNC secara keseluruhan kami berharap pendapatan tahun ini bisa naik dari Rp 6 triliun menjadi Rp 8 triliun," imbuh Hary.

Selain itu RUPS Luar biasa MNC TV juga menyetujui dan menetapkan perubahan direksi. Di antaranya Hary Tanoesudibyo, menjadi Komisaris Utama MNC TV menggantikan Dandi Nugroho Rukmana. Selain itu Mohamad Jarman, Direktur Umum MNC TV dan Kanti Mirdianti, Direktur Marketing MNC TV tidak lagi menjabat sebagai direksi. Untuk sementara kedua posisi tersebut belum memiliki pengganti.

Tahun ini MNCN belum berencana untuk melakukan pinjaman. Namun RUPSLB telah menyetujui jika sewaktu-waktu perseroan membutuhkan pinjaman dalam jumlah signifikan, perseroan bisa menjaminkan asetnya untuk melakukan fund rising. Tapi ,"Untuk saat ini kita belum berencana melakukan pinjaman. Tapi jika diperlukan untuk ekspansi, atau keperluan akuisisi pinjaman bisa dilakukan sewaktu-waktu," kata Hary.

Namun Hary menambahkan pinjaman tersebut kemungkinan besar digunakan untuk keperluan holding company yaitu Global Mediacom Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×