kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

MNC Grup dinilai ketiban berkah dari penyelenggaraan EURO 2020


Selasa, 15 Juni 2021 / 07:00 WIB
MNC Grup dinilai ketiban berkah dari penyelenggaraan EURO 2020


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup MNC dinilai akan mendapatkan berkah dari perhelatan akbar Piala Eropa atau EURO 2020.

Chief Executive Officer (CEO) Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menjelaskan dengan didapatkannya hak siar EURO 2020 oleh PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) melalui MNC Vision, K-Vision, dan MNC Play akan mendorong kinerja perusahaan. "Apalagi, saat ini kasus Covid-19 meningkat sehingga untuk pecinta bola akan menonton bola melalui IPTV ini sendiri," ujar dia kepada kontan.co.id, Senin (14/6).

Dia memproyeksikan jumlah pelanggan yang bisa diakuisisi dari perhelatan ini bisa 10%-20%. Pihaknya mencatat, saat ini MNC Vision memiliki 2,1 juta subscribers yang berarti menguasai 90% market share TV kabel. Selain itu, MNC Vision juga terus menggarap kota lapis kedua dan ketiga yang mengontribusi 70% penduduk Indonesia.

Kemudian, K-Vision sampai dengan Juni 2020 tercatat memiliki 3,2 juta subscribers dan juga memiliki pertumbuhan 9.000-10.000 subscribers per daily basis. Selanjutntya, MNC Play saat ini memiliki 1,2 miliar subscribers dengan pelanggan aktif bulanan mencapai 29 juta.

Baca Juga: Kerjasama dengan MNC Group, Raffi Ahmad kembangkan Movieland Lido Bogor

Dia memproyeksikan dengan penambahan hingga 20% subscribers baru akan mendongkrak kinerja pendapatan dan laba bersih IPTV hingga 20%. Bahkan, dia menilai capaian pertumbuhan kinerja IPTV bisa mencapai 30%.

"Sebab, selain EURO 2020 IPTV juga aktif melakukan kolaborasi dan perilaku masyarakat yang mulai berubah dari TV konvensional ke TV berbayar sehingga sampai 30%," ujar dia.

Selain IPTV, Bernardus menilai PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) juga akan mendapatkan berkah dari pagelaran EURO 2020. Menurut dia, dengan didapatkannya hak siar oleh IPTV tentu MNCN selaku sister company akan melakukan berbagai kolaborasi.

"Nah, di TV analog sepert RCTI atau MNC Group yang di bawah MNCN mereka pasti banyak iklan yang mau tayang karena EURO salah satu event kelas dunia sepakbola selain World Cup," kata dia. Iklan akan lebih banyak dan harga lebih tinggi dibandingkan program lain sehingga bisa menunjang pendapatan iklan perusahaan.

Baca Juga: Catat jadwal lengkap & link Euro 2020, dimulai dari Italia vs Turki nanti malam

Dia merekomendasikan buy saham MNCN dengan target harga Rp 1.400. Sementara untuk IPTV, dia merekomendasikan buy on weakness dengan support pertama di Rp 286 dengan target harga Rp 306. "Jika mampu tembus Rp 306, ada potensi IPTV bisa melaju ke Rp 326 dan Rp 352," imbuh dia.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya menyebutkan penyelenggaran EURO akan menjadi sentimen positif bagi IPTV. Karena masyarakat jadi menonton TV, dibanding tahun lalu tidak terlalu banyak.

Dia bilang Mirae Asset mempertahankan pandangan overweight di sektor media. "Kami yakin bagian terendah dari pembelanjaan iklan telah berakhir tahun lalu," imbuh Christine.

Baca Juga: Media Nusantara Citra (MNCN) Bersiap Menerima Kenaikan Iklan

Ia juga memperkirakan akan sedikit rebound dalam pendapatan iklan secara keseluruhan di kuartal kedua yang telah menyebabkan perkiraan konservatifnya pada pendapatan dan pendapatan tahun ini. "Kami mengulangi perkiraan 2021-2022 karena kami mengharapkan ekonomi yang lebih baik pada percepatan peluncuran vaksin yang akan mendukung daya beli konsumen serta pemulihan belanja iklan," sebutnya.

Karenanya, Christine menilai perusahaan media akan terus fokus pada konten digital mereka dengan memperkuat kehadirannya di pasar OTT. "Untuk TV FTA, kami pikir akan ada dimulainya kembali kenaikan tarif di kuartal II-2021," kata dia.

Hanya saja, pelaku pasar harus melihat risiko negatifnya seperti meningkatnya kasus Covid-19 yang mengakibatkan PPKM yang ketat yang dapat semakin melemahkan belanja iklan.

Baca Juga: EURO 2020 tayang di layar kaca, MNC siapkan berbagai paket berlangganan, ini harganya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×