kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MMM berani janjikan return hampir 30% per bulan


Jumat, 08 Agustus 2014 / 05:10 WIB
MMM berani janjikan return hampir 30% per bulan


Reporter: Dina Farisah, Noor Muhammad Falih | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Satu lagi skema perputaran uang yang hangat diperbincangkan. Instrumen itu bernama Manusia Membantu Manusia (MMM), yang berani menjanjikan bunga hampir 30% per bulan.

MMM berasal dari Rusia, kependekan dari Mavrodi Mondial Moneybox. Untuk memulai ini, calon anggota harus menghubungi salah satu manajer MMM. Dari manajer itulah kelak anggota mendapat recovery code sebagai jalan pendaftaran anggota di situs internet MMM, sergey-mavrodi.com.

Setelah terdaftar, anggota wajib memasang posisi pemberi bantuan atau provide help (PH) di situs MMM. Anggota bersedia memberi uang ke anggota lain yang berposisi penerima bantuan atau get help (GH). Jumlah dana minimal Rp 100.000 dan maksimal Rp 10 juta per akun.

Sistem di situs MMM akan memerintahkan PH mentransfer uang ke GH. Transfer dilakukan langsung ke rekening atas nama anggota penerima.

Setiap jumlah uang yang diberikan ke anggota lain bakal masuk ke akun uang digital MMM anggota, yang bernama uang Mavro. Uang inilah yang bakal berbunga setiap Selasa sebesar 1,4% dan Kamis 4,2%. Sehingga bunga yang bisa didapat dalam kurun waktu 1 bulan sekitar 22,4%.

Dedi Erlangga, nasabah MMM Indonesia asal Kalimantan Tengah telah bergabung selama delapan bulan. Sejak bergabung, dia mengaku meraup untung Rp 100 juta, di luar modal. Dia menduga, nasabah aktif MMM saat ini 2,5 juta orang di Indonesia.

Tapi skema ini tak selalu mulus. Salah seorang anggota yang enggan disebutkan namanya mengaku sempat mengalami keterlambatan pembayaran saat di posisi GH. “Ada sender PH-nya tapi identitas tidak jelas. Sehingga telat seminggu setelah akhirnya mendapat PH yang asli,” ujar karyawan salah satu bank BUMN di Cirebon ini.

Pengamat investasi sekaligus pengajar di Prasetya Mulya Business School, Lukas Setia Atmaja menduga skema MMM merupakan praktik penipuan. Pasalnya, MMM tak bisa menjamin ada pihak yang pasti akan mentransfer balik ke anggota. Hal itu bukan risiko berinvestasi, tapi risiko berjudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×