Reporter: Olfi Fitri Hasanah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Sepanjang semester I-2017, Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menelurkan sejumlah produk baru dari berbagai jenis. Direktur Mandiri Investasi Endang Astharanti menjabarkan, ada 17 reksadana terproteksi, satu produk reksadana pasar uang, dan dua produk pendapatan tetap.
Endang mengaku, ketiga jenis ini dipilih karena menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ia melihat, minat investor sepanjang tahun ini masih meneruskan dari tahun sebelumnya yakni pada tren reksadana terproteksi. Sebab, dari segi karakteristiknya mirip dengan deposito yang memiliki masa jatuh tempo.
Tak hanya itu, ada imbal hasil yang dibagikan secara berkala baik melalui dividen atau mekanisme lainnya. Dengan banyaknya produk yang dikelola oleh MMI, Endang optimistis untuk menargetkan dana kelolaan pada tahun 2017 dapat mencapai Rp 47 triliun - Rp 50 triliun hingga akhir tahun ini.
Saat ini, porsi investor institusi mendominasi dana kelolaan MMI yakni sebesar 40%-45%. Sementara sisanya merupakan investor yang melakukan transaksi melalui agen penjualan, baik bank maupun platform digital. "Kontribusi terbesar secara aset masih pada produk terproteksi sebesar 40%, lalu reksadana saham, kemudian pasar uang dan terakhir campuran," tutur Endang saat dihubungi KONTAN beberapa waktu lalu.
Dalam waktu dekat, Endang memprediksi, MMI masih akan menambah daftar reksadana jenis terproteksi dan penyertaan terbatas (RDPT) kelolaannya. Mekipun, ia mengaku pada semester pertama ini jumlah reksadana terproteksi sudah melebihi target dalam satu tahun yakni 15 produk. "Di luar perkiraan, ternyata minat investor sangat besar untuk jenis terproteksi, terutama institusi asuransi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News