Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja reksadana yang melempem di sepanjang tahun lalu, tidak membuat pelaku pesimis melewati tahun ini. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), misalnya. Perusahaan manajer investasi ini optimistis mampu mengantongi dana kelolaan Rp 26 triliun-Rp 27 triliun atau bertumbuh 40% ketimbang pencapaian tahun lalu yang berkisar Rp 19,3 triliun.
Muhammad Hanif, Direktur Utama Mandiri Investasi mengatakan, optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren naik menjelang pesta demokrasi. Belum lagi indikator positif lainnya, seperti nilai tukar rupiah yang menguat dan perkiraan inflasi 5,3% dan terus meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan investasi.
Sebagai bukti, tengok saja, pencapaian MMI sampai 20 Februari 2014 yang tercatat sebesar Rp 21,6 triliun. “Kami optimistis, potensi untuk meraih target hingga Rp 27 triliun di akhir tahun nanti masih terbuka lebar,” ujarnya ditemui KONTAN, Senin (24/2).
Salah satu strategi, yakni perseroan akan mengandalkan reksadana saham sebagai produk unggulan. Diperkirakan, keranjang investasi ini mampu memberikan return sekitar 14%-17%. Asal tahu saja, reksadana saham sendiri porsinya masih berkisar 35% dari total dana kelolaan. Diharapkan, menjadi 40%-45% di tahun ini.
Sedangkan sisanya berasal dari reksadana campuran, pendapatan tetap, termasuk reksadana khusus, seperti reksadana penyertaan terbatas (RDPT). MMI sendiri dikabarkan akan berencana meluncurkan RDPT senilai Rp 500 miliar. Produk itu memiliki aset dasar surat utang proyek infrastruktur di sektor energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News