kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

MLPL siapkan Rp 1 triliun untuk membuka Robbinz di China


Senin, 06 Desember 2010 / 09:36 WIB
ILUSTRASI. Ilustrasi Hakim di Pengadilan


Reporter: Anna Suci Perwitasari, KONTAN | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Setelah melepas kepemilikan saham di Matahari Department Store, PT Multipolar Tbk (MLPL) mencari mesin pencetak uang baru. MLPL segera membuka gerai Robbinz Department Store di China.

"Kami mungkin akan membuka lebih dari dua cabang di tahun depan," ujar Direktur MLPL, Harijono Suwarno, akhir pekan lalu. Saat ini, Robbinz memiliki tiga lokasi usaha di China.

Untuk memuluskan perluasan bisnis Robbinz, manajemen MLPL menganggarkan belanja modal Rp 1 triliun. Seluruh kebutuhan dana akan dipenuhi dari kas internal. Per akhir September 2010, nilai kas dan setara kas MLPL mencapai Rp 2,08 triliun.

MLPL tampaknya akan fokus menggarap pasar ritel di China. Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk lebih dari dua miliar orang, potensi pertumbuhan bisnis ritel di Negeri Tembok Raksasa memang cerah.

Apalagi, Multipolar belum bisa membawa masuk Robbinz ke Indonesia dalam tempo cepat. Sebab, sebelumnya ada sebuah perjanjian antara MLPL dan pembeli Matahari. Isinya antara lain menyebutkan bahwa MLPL tidak boleh membuka department store dalam jangka waktu tertentu setelah menjual kepemilikan di Matahari.

Segmentasi Robbinz memang mirip dengan Matahari yang menyasar kelas menengah. Selain pasar China, menurut Harjono, perusahaannya juga sempat melirik pasar ritel India. Hanya saja, "Kami belum punya pengalaman di sana," tutur dia.

Hingga akhir kuartal III-2010, Multipolar mencatatkan pendapatan senilai Rp 6,95 triliun, atau menyusut 35,73% dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,82 triliun.

Namun laba bersih MLPL tumbuh 2,386% year-on-year menjadi Rp 2,81 triliun. Penyumbang laba bersih itu adalah penjualan Matahari Department Store yang mencapai Rp 5,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×