Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) berupaya mengerek kinerja bisnisnya di tahun depan. Meski manajemen mengakui banyak tantangan yang akan menyelimuti industri batubara di masa mendatang.
Khoirudin, Direktur Utama MBAP mengatakan, pandemi Covid-19 turut berdampak bagi bisnis secara keseluruhan, termasuk batubara.
"Harga Acuan Batubara (HBA) sepanjang tiga tahun ini turun, belum lagi ada ketidakpastian bisnis batubara di masa depan," kata dia saat paparan publik, Senin (7/12).
Alhasil, MBAP hanya mematok target produksi batubara sebanyak 4 juta ton dengan volume penjualan 3,9 juta ton saja untuk tahun ini. Jumlah tersebut turun dibandingkan capaian di tahun 2019. Di mana volume produksi perusahaan capai 4,18 juta ton dan penjualan 4,42 juta ton.
Baca Juga: Penjualan Mitrabara Adiperdana (MBAP) turun jadi US$ 159,66 Juta
Hingga kuartal III_2020, volume produksi dan penjualan MBAP tercatat, masing-masing 3,17 juta ton dan 2,99 juta ton.
Hal tersebut membuat pendapatan bersih MBAP turun 18% secara tahunan menjadi US$ 159,66 juta. Untungnya, perusahaan masih dapat menjaga laba bersih yang hanya turun tipis 3,5% jadi US$ 25,53 juta.
"Dengan rencana penjualan yang sudah confirm tersebut, kami harapkan ada penguatan laba di kuartal keempat ini," terang Khoirudin.
Berkaca pada tren bisnis batubara akhir-akhir ini, maka perusahaan tidak memproyeksikan pertumbuhan untuk volume produksi maupun penjualan di tahun depan.
Untuk volume produksi, Khoirudin bilang MBAP hanya membidik sekitar 3,5 juta ton dengan volume penjualan turun 500.000 ton dari prediksi tahun ini atau sekitar 3,4 juta ton.
Walau begitu, manajemen mengakui sudah ada kontrak penjualan hingga kuartal I-2021, yang mencapai 1 juta ton.