kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Komunikasi Nusantara targetkan pendapatan Rp 8 triliun tahun ini


Selasa, 05 Juni 2018 / 13:53 WIB
Mitra Komunikasi Nusantara targetkan pendapatan Rp 8 triliun tahun ini
Rapat Umum Pemegang Saham MKNT


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 8 triliun. Target pendapatan ini tumbuh 26,9% dari capaian pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 6,3 triliun. 

Direktur Utama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk Jefri Junaedi mengatakan, untuk mencapai target pendapatan tahun ini, perusahaan akan melakukan ekspansi non organik lewat akuisisi. “Akuisisi perusahaan sejenis isi ulang pulsa Telkomsel,” katanya Selasa (5/6).

Perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 40 miliar untuk akuisisi ini. 

Jefri menambahkan dengan akuisisi tersebut diharapkan market share MKNT bisa naik menjadi 10%. Saat ini, market share perusahaan diklaim sebesar 9,52% dari total penjualan pulsa Telkomsel.

Catatan saja, bisnis utama MKNT adalah distribusi pulsa dan starter pack produk Telkomsel di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatra. 

Bisnis pulsa MKNT menyumbang 95% dari total pendapatan perusahaan. Sisanya, berasal dari penjualan gawai merk Samsung, Oppo, dan Huawei.

Sumber pendanaan perusahaan akan berasal dari kas internal dan penggunaan laba tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 37,9 miliar. “Ada juga penggunaan laba tahun berjalan 2018,” jelas Jefri.

Chief Executive officer (CEO) MKNT Roby Tan menjelaskan, ke depan perusahaan akan berfokus membangun ekosistem digital pada usahanya. “Dimana kami mau seluruh outet terlayani dengan cepat dan tepat. Kita juga sudah melakukan pembaruan teknologi,” katanya.

Tak hanya itu, MKNT juga akan terus bermitra dengan fintech pembiayaan Kimo yang dinilai sangat membantu kinerja MKNT. “Terutama untuk UMKM yang mendapat permodalan dari Kimo karena unserved dari bank,” jelas Roby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×