kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mitra Keluarga membidik pendapatan tumbuh 16%


Kamis, 01 Februari 2018 / 07:30 WIB
Mitra Keluarga membidik pendapatan tumbuh 16%


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) optimistis bisnis rumahsakit akan tumbuh lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Hingga akhir 2018, MIKA menargetkan pendapatan tumbuh dua digit. 

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) diharapkan bisa naik 10% dibandingkan dengan tahun 2017. "Targetnya pendapatan kami bisa tumbuh 15% sampai 16% tahun ini," ujar Hubungan Investor MIKA Aditya Widjaja kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).

Untuk mencapai target ini, MIKA menyiapkan sejumlah ekspansi. Salah satunya dengan mengembangkan bisnis rumahsakit untuk pasien Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 

Tahun ini, MIKA akan menambah satu rumahsakit baru, khusus melayani pasien BPJS Kesehatan. Rumahsakit ini berlokasi di Jati Asih, Bekasi. 

MIKA akan menggunakan nama RS Kasih, yang telah diakuisisi pada Oktober 2017 silam. MIKA juga akan mengkonversi empat rumahsakit di bawah nama RS Mitra Keluarga menjadi rumahsakit yang melayani pasien BPJS.

Selain itu, emiten pengelola rumahsakit ini juga akan mengembangkan jaringan rumah sakit non-BPJS dengan membangun satu RS Mitra Keluarga baru. Namun, Aditya masih belum mau membeberkan lokasi rumahsakit ini.

Yang sudah jelas, tahun ini ada dua rumahsakit non-BPJS baru yang siap diluncurkan. Keduanya berlokasi di Tangerang, Banten. Satu rumahsakit berada di kawasan Gading Serpong, Tangerang, akan dibuka pada April 2018 nanti. "Satu lagi berlokasi di Bintaro dan akan dibuka pada kuartal keempat mendatang," papar Aditya.

Ia menjelaskan, setiap pembangunan satu rumahsakit non-BPJS, MIKA membutuhkan dana investasi sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar. Lalu, untuk pembangunan rumahsakit BPJS, MIKA harus merogoh sekitar Rp 70 miliar sampai Rp 80 miliar. 

Sehingga, untuk seluruh ekspansi tersebut, MIKA menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar.
Pada perdagangan kemarin, saham MIKA naik 0,26% jadi Rp 1.905 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×