kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mirae Asset Sekuritas yakin IHSG menuju 6.880 tahun ini, berikut pilihan sahamnya


Sabtu, 06 November 2021 / 07:00 WIB
Mirae Asset Sekuritas yakin IHSG menuju 6.880 tahun ini, berikut pilihan sahamnya


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG sepanjang tahun ini sudah mulai naik. Hingga akhir tahun 2021, pergerakan IHSG diperkirakan masih akan menguat. 

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan, hingga akhir tahun 2021 IHSG masih bisa menuju ke 6.880. Ini artinya IHSG masih berpotensi naik 4,53% jika menggunakan patokan posisi di 6.581,78. 

Menurut Nafan Aji, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, faktor makro ekonomi masih mendukung penguatan IHSG. Beberapa data ekonomi seperti data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang baru dirilis awal pekan ini salah satunya. PMI manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 bertengger di level 57,2 atau naik dibanding bulan September yang berada di peringkat 52,2. 

Ini level PMI manufaktur Indonesia tertinggi bahkan melampaui PMI sejumlah negara manufaktur dunia. Diantaranya India (55,9), Vietnam (52,1), Jepang (53,2), Rusia (51,6), China (50,6), dan Korea Selatan (50,2).

Baca Juga: IHSG merosot, kapitalisasi pasar di bursa ikut melorot 0,12% dalam sepekan

Hasil PMI tersebut juga lebih tinggi dibandingkan kinerja PMI Manufaktur negara Asia Tenggara lainnya dan menunjukkan ekonomi domestik semakin progresif. "Penerapan pelonggaran PPKM dan hasil positif penanggulangan Covid-19 di Tanah Air juga vaksinasi menjadi faktor positif bagi IHSG untuk terus meningkat," ujar 

Bahkan menurut Kepala Investasi Mirae Asset Sekuritas, Roger M.M, efek tapering yang dilakukan oleh The Fed tidak akan berdampak serius pada pasar modal Indonesia. Sebab pelaku pasar sudah price in atas rencana tapering. "Pelaku pasar akan lebih mencermati kinerja kuartal III tahun 2021 dan data makro ekonomi," kata Roger. 

Selain data ekonomi, window dressing akan menjadi faktor pemicu penguatan IHSG dalam beberapa pekan ke depan. Untuk pilihan sektor dan saham yang bisa jadi acuan diantaranya sebagai berikut: 

Pertama, sektor perbankan dengan emiten pilihan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).  Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina menjelaskan hingga September 2021, pertumbuhan kredit 1,2% secara bulanan dan naik 2,2% secara tahunan. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih besar membuat LDR kurang dari 80%. Ini pertama kali sejak Februari 2021

Meningkatnya PMI manufaktur akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit di kuartal IV. Sementara biaya provisi akan lebih rendah seiring menurunnya NPL. 

Baca Juga: IHSG ditutup di zona merah, asing banyak melego saham-saham ini

"Secara tahunan BBNI menjadi emiten yang yang mencatatkan pertumbuhan kinerja terbaik dimana laba bersihnya naik 79%. Sedangkan posisi selanjutnya ada BMRI yang tumbuh 38%, BBRI naik 36% dan BBCA tumbuh 16%," kata Martha. 

Kedua, sektor industri dengan emiten pilihan PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). ASII menjadi salah satu rekomendasi Mirae karena adanya perpanjangan diskon PPnBM yang ditanggung pemerintah hingga akhir tahun ini. 

ASII juga terbukti berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan mobil sebesar 79% secara yoy. Sedangkan penjualan sepeda motor meningkat 26% secara tahunan. Akibatnya laba dari bisnis otomotif ASII melesat 207% karena low base effect di tahun lalu. 

Laba bersih ASII di luar penjualan bank di tahun lalu tercatat meningkat 84% secara yoy. Ini karena laba bisnis alat berat, pertambangan dan konstruksi tumbuh 51%. Sedangkan penjualan alat berat Komatsu naik 84% karena meningkatnya harga komoditas. 

Selain dua sektor tersebut, infrastruktur juga menjadi pilihan Mirae. Ini karena perkembangan digitalisasi yang akan mendorong permintaan di industri telekomunikasi. "Pada sektor ini saham pilihan kami diantaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)," ujar Martha. 

Baca Juga: IHSG sideways, berikut rekomendasi saham Samuel Sekuritas untuk Jumat (5/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×