kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mirae Asset Sekuritas turunkan rating MNCN dari buy jadi hold, kenapa?


Selasa, 24 Maret 2020 / 15:01 WIB
Mirae Asset Sekuritas turunkan rating MNCN dari buy jadi hold, kenapa?
ILUSTRASI. PT MNC Land Tbk KPIG MNCLand ; sebelumnya dikenal dengan nama PT Kridaperdana Indahgraha -- Gedung MNC Tower, dahulu Menara Kebon Sirih, yang dimiliki dan banyak digunakan perusahaan dari grup PT Media Nusantara Citra Tbk atau MNC Group (MNCN) di Jakarta,


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Februari lalu, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) memprediksi laba bersih yang diperoleh pada kuartal IV-2019 sebesar Rp 577 miliar.

Jumlah tersebut membuat akumulasi laba bersih sepanjang 2019 sebesar Rp 2,3 triliun. Sementara itu pendapatan di kuartal IV-2019 tumbuh 8,8% secara tahunan atau sebesar Rp 2 triliun.

Mirae Asset Sekuritas mengatakan bahwa proyeksi laba bersih tersebut berada di atas estimasi mereka, namun proyeksi pendapatan masih sesuai dengan estimasi mereka.

Mirae Asset Sekuritas mengestimasikan pendapatan pada 2019 sebesar Rp 8,4 triliun dan laba bersih Rp 2,14 triliun.

Baca Juga: Menaikkan harga iklan jadi salah satu strategi Media Nusantara Citra (MNCN) tahun ini

Meski kinerja MNCN di 2019 diproyeksikan cukup bagus, namun mendekati akhir kuartal I-2020 Mirae Asset Sekuritas menurunkan ekspektasinya.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menjelaskan tiga hal yang membuatnya menurunkan ekspektasi yaitu peningkatan tarif iklan yang konservatif, penyebaran Covid-19 yang menghambat pertumbuhan iklan TV dan depresiasi Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) yang mempengaruhi laba.

Pada awalnya, sepanjang 2020 ini MNCN diprediksi bisa mengantongi pendapatan Rp 10,24 triliun dan laba bersih Rp 2,58 triliun. Namun karena tiga hal tersebut MNCN tahun ini diprediksi hanya bisa mengantongi pendapatan Rp 10,09 triliun dan laba bersih Rp 2,43 triliun.

"Terlepas dari pandangan positif kami terhadap sektor konsumer, kami pikir beberapa perusahaan akan memotong anggaran mereka untuk beriklan di TV tahun ini," tulis Christine dalam risetnya yang diterima Kontan.co.id, Selasa (24/3).

Hal ini dikarenakan konsumen telah menimbun bahan pokok seiring merebaknya Covid-19 sehingga perusahaan FMCG tidak akan berlebihan membuang uangnya untuk beriklan.

Serta dengan ancaman perlambatan ekonomi global sepertinya beberapa perusahaan akan memangkas beban termasuk beban iklan di televisi.

Baca Juga: Pendapatan Media Nusantara Citra (MNCN) meningkat 12,23% sepanjang 2019

Kemudian berkaitan dengan depresiasi Rupiah, MNCN masih memiliki utang berdenominasi Dolar AS mencapai US$ 221,2 juta yang setara 75% dari total utang berbunga perusahaan yang tercatat sebesar Rp 4,6 triliun.

MNCN masih memiliki utang sekitar US$ 200 juta hingga kuartal I-2020 ini. Dengan depresiasi Rupiah sekitar 6%, dan diprediksi masih bisa lebih tinggi lagi sehingga semakin membebani MNCN.

Dia memperkirakan MNCN akan membukukan kerugian forex sekitar Rp 150 miliar - Rp 200 miliar di kuartal satu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×