Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
Hal ini dikarenakan konsumen telah menimbun bahan pokok seiring merebaknya Covid-19 sehingga perusahaan FMCG tidak akan berlebihan membuang uangnya untuk beriklan.
Serta dengan ancaman perlambatan ekonomi global sepertinya beberapa perusahaan akan memangkas beban termasuk beban iklan di televisi.
Baca Juga: Pendapatan Media Nusantara Citra (MNCN) meningkat 12,23% sepanjang 2019
Kemudian berkaitan dengan depresiasi Rupiah, MNCN masih memiliki utang berdenominasi Dolar AS mencapai US$ 221,2 juta yang setara 75% dari total utang berbunga perusahaan yang tercatat sebesar Rp 4,6 triliun.
MNCN masih memiliki utang sekitar US$ 200 juta hingga kuartal I-2020 ini. Dengan depresiasi Rupiah sekitar 6%, dan diprediksi masih bisa lebih tinggi lagi sehingga semakin membebani MNCN.
Dia memperkirakan MNCN akan membukukan kerugian forex sekitar Rp 150 miliar - Rp 200 miliar di kuartal satu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News