kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Mirae Asset Sekuritas revisi pertumbuhan laba emiten 2020, berikut sektor yang turun


Senin, 11 Mei 2020 / 05:05 WIB
Mirae Asset Sekuritas revisi pertumbuhan laba emiten 2020, berikut sektor yang turun
ILUSTRASI.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Virus corona yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 telah berdampak pada sektor keuangan maupun sektor riil.

Sepanjang tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 27,02% ke posisi 4.597,43 hingga perdagangan Jumat, 8 Mei 2020.

Baca Juga: Pekan depan IHSG diprediksi menguat, ini sentimen pendorongnya

Dari segi industri, sejumlah asosiasi juga sudah terang-terangan memangkas target kinerja tahun ini.

Salah satunya adalah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang memproyeksi, penjualan otomotif pada 2020 hanya akan mencapai 600.000 unit, dari sebelumnya 1,05 juta unit.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya turut merevisi proyeksi pertumbuhan agregat laba bersih emiten IHSG tahun 2020, dari sebelumnya tumbuh 5% year on year (yoy) menjadi hanya 2% yoy.

Baca Juga: Pekan pertama Mei 2020, investor asing bukukan net sell hingga Rp 1,65 triliun

"Sektor yang laba bersihnya akan tetap meningkat adalah consumer goods, sedangkan yang akan turun adalah sektor otomotif, batubara, media, dan retail," tutur dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/5).

Bahkan, menurut Hariyanto, pelemahan aktivitas ekonomi akibat pandemi Covid-19 sebagian telah terefleksi pada laba emiten sepanjang kuartal I-2020.

"Dari sepuluh perusahaan yang menjadi anggota indeks LQ45, lima perusahaan mencatatkan laba yang lebih rendah dari ekspektasi secara konsensus," kata Hariyanto.

Ia juga melihat, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak April 2020 serta ditundanya liburan Hari Raya Idul Fitri akan semakin mengurangi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua tahun ini.

Baca Juga: Rekomendasi saham-saham pilihan saat ekonomi Indonesia makin sulit

Pasalnya, Indonesia akan kehilangan momentum ekonomi dari bulan Ramadan dan libur Lebaran.

Padahal, masyarakat Indonesia biasanya menghabiskan uang-nya pada waktu tersebut. Segala kondisi di atas membuat Mirae Asset Sekuritas Indonesia turut merevisi target IHSG pada akhir 2020, dari sebelumnya 6.500 menjadi 5.180.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×