CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mirae Asset Memprediksi Pasar Modal Akan Bergerak Positif Pasca Pemilu


Selasa, 20 Februari 2024 / 21:17 WIB
Mirae Asset Memprediksi Pasar Modal Akan Bergerak Positif Pasca Pemilu
ILUSTRASI. Prediksi positif pada iklim investasi dibarengi dengan faktor prediksi dipangkasnya BI rate pada semester II/2024.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi iklim investasi dan pasar modal akan positif setelah pemilihan umum (pemilu). Pemilu yang berpotensi selesai lebih cepat daripada prediksi bisa menurunkan tingkat ketidakpastian.

Rully Arya Wisnubroto, Chief Economist Mirae Asset menilai, pemilu yang diprediksi berlangsung satu putaran tersebut akan memberikan keyakinan bagi pelaku industri dan bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih ekspansif.

“Prediksi positif pada iklim investasi tersebut dibarengi dengan faktor prediksi dipangkasnya BI rate pada semester II/2024,” ujar Rully dalam Media Day Mirae Asset, Selasa (20/2).

Meskipun demikian, Rully mengatakan faktor makro ekonomi eksternal lebih berpengaruh terhadap makro ekonomi domestik, dibanding faktor pemilu terhadap makro ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Sejumlah Sektor Ini Diprediksi Memiliki Kinerja Positif

Rully menambahkan, faktor lain yang akan berpengaruh kepada kondisi makro ekonomi Indonesia adalah perkembangan inflasi di negara-negara ekonomi maju. Inflasi di negara maju akan turut menentukan arah suku bunga, inflasi dalam negeri yang juga stabil, serta neraca luar negeri dan neraca fiskal yang lebih terkendali.

Head of Research Team Mirae Asset Robertus Hardy menambahkan bahwa secara historis di tengah potensi penurunan suku bunga acuan domestik, beberapa sektor yaitu barang konsumsi (siklikal dan non-siklikal), dan keuangan, akan berkinerja lebih tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.352 Selasa (20/2), BBRI, TLKM, BBCA Paling Banyak Net Buy Asing

"Kami meyakini situasi ketika Bank Indonesia berpotensi melonggarkan kebijakan moneternya seperti sekarang, mirip dengan pasca krisis finansial global 2008 dan pandemi Covid-19 pada 2020," tutur dia.

Di antara kedua periode tersebut, ketiga sektor di atas mampu membukukan kinerja positif yang konsisten dan signifikan. Dari sektor barang konsumsi non-siklikal beberapa saham pilihan di antaranya adalah UNVR, ICBP, MYOR, AMRT. Saham pilihan dari sektor barang konsumsi siklikal ada ACES dan MAPI. Di sektor keuangan, ada BBRI, BBCA, BMRI, dan BBNI yang bisa dicermati.

Dengan pertimbangan sektor-sektor tersebut dan dengan pertimbangan kinerja operasional dan finansial yang solid, Robert merekomendasikan saham-saham BBCA, BBRI, AMRT, ACES, MAPI, TLKM, ISAT, dan ASII. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×