kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.514   -41,00   -0,25%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

MIRA Membeli Kapal Seharga US$ 25 Juta


Jumat, 20 Februari 2009 / 10:34 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) makin serius berekspansi di bisnis penyedia jasa penambangan minyak dan gas bumi. Yang terbaru, induk usaha PT Apexindo Pratama Duta (Apex) ini, membeli lagi satu unit kapal produksi dan penyimpanan minyak terapung yang dikenal dengan nama Floating Production Storage and Offloading (FPSO).

Ini adalah ketiga kalinya MIRA membeli kapal. MIRA membeli FPSO lewat anak perusahaannya yang ada di Singapura, Sabre Offshore Marine Pte. Ltd. Total duit yang keluar dari kantong MIRA untuk pembelian FPSO dari Panama tersebut mencapai US$ 25 juta

FPSO merupakan salah satu peralatan pendukung eksplorasi minyak dan gas bumi. FPSO ini seperti kapal tanker lengkap dengan fasilitas penyedotan minyak mentah di dek kapal. "Setelah tahap renovasi, FSPO ini siap beroperasi pada bulan Maret 2009," kata Sekretaris Perusahaan MIRA Imaculata TM Watimena, kemarin (29/2).

Imaculata bilang, kapal baru ini mampu menyedot minyak hingga 10.000 barel per hari. Tak cuma itu, kapal itu juga bisa memproduksi gas alam 10 juta standar metrik kaki kubik per hari. Sedangkan kapasitas penyimpanan minyaknya mampu menampung hingga 53.000 barel. Sebelumnya, MIRA sudah memiliki dua kapal kapal FPSO, yaitu FPSO Sea Good 101 dan FPSO Sabre 201.

FPSO Sea Good 101 telah beroperasi di Ladang Oyong, Sampang, Madura. Ladang minyak MIRA yang terletak di Madura merupakan hasil akuisisi dengan Sabre System Internasional Pte Ltd.

Sedangkan FPSO Sabre 201 masih dalam tahap penyelesaian. Targetnya, FPSO tersebut baru bisa beroperasi pada tahun 2010.

Imaculata berharap, penambahan aset ini akan memperkuat kinerja perusahaannya. "Terutama untuk usaha kegiatan minyak, gas, dan panas bumi," ujarnya.

Setelah mengakuisisi Apexindo, MIRA banting haluan menekuni bisnis pengeboran minyak dan gas bumi. Tadinya MIRA berbisnis di sektor angkutan. Apexindo kini menjadi penyumbang terbesar pendapatan MIRA dengan kontribusi sampai 88%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×