kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Minyak WTI rebound sementara


Jumat, 17 Juni 2016 / 16:59 WIB
Minyak WTI rebound sementara


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Setelah koreksi panjang harga minyak mentah WTI berhasil mendulang rebound. Meski tidak cukup mampu membawa harga naik tajam.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/6) pukul 13.16 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Mercantile Exchange terangkat 0,92% ke level US$ 46,62 per barel dibanding hari sebelumnya.

Rebound ini diprediksi terjadi karena aksi bargain hunting yang dilakukan pelaku pasar setelah harga melorot signifikan. Selain tentunya pasar sudah melihat akan ada keseimbangan yang terjadi.

Meski pasokan tidak lantas mengering seketika, tapi penurunan yang terjadi di Kanada akibat kebakaran dan AS cukup membantu harga bergerak seimbang.

“Saat ini koreksi sudah akan lebih terbatas dan harga bisa naik dulu untuk beberapa waktu ke depan,” prediksi Ric Spooner, Chief Analyst CMC Markets di Sydney, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (17/6).

Hanya saja katalis negatif masih pekat membalut pergerakan harga. Terbaru, Menteri Minyak Rusia, Alexander Novak menyampaikan tidak ada gunanya Rusia dan Arab Saudi berupaya untuk mengintervensi pasar minyak saat ini. Sebab, harga diprediksi masih akan lemah dalam 10 hingga 15 tahun mendatang.

Selain itu, ConocoPhillips, siap menyalakan kembali aktivitas 2/3 kilang minyaknya di fasilitas Surmont, Kanada setelah kebakaran waktu itu membuat ConocoPhillips harus menahan produksinya.

Di sisi lain, pasar juga menduga dengan kembali bergerak rendahnya harga minyak bisa membuat AS berpikir untuk menggenjot produksinya lagi. Yang tentunya itu bisa beri tekanan pada harga minyak.

“Kalau keadaan harga serendah ini, bisa saja produksi minyak AS akan kembali dikerek secepatnya awal tahun depan,” duga Novak dalam pernyataannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×