kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Minyak tertekan akibat aksi ambil untung


Sabtu, 02 Mei 2015 / 10:01 WIB
Minyak tertekan akibat aksi ambil untung
ILUSTRASI. Layar perdagangan saham di?Bursa Efek Indonesia.? KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/10/2023.


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak dunia turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar sedikit menguat memicu para investor melakukan ambil untung setelah dua hari meningkat tajam, menarik pasar dari tingkat tertinggi baru 2015 sehari sebelumnya.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 48 sen menjadi ditutup pada 59,15 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global, menetap di 66,46 dollar AS per barel, turun 32 sen dari Kamis.

Volume perdagangan tipis, karena sebagian besar pasar Asia ditutup untuk liburan umum, dan banyak pemain Eropa juga pergi untuk libur panjang akhir pekan "May Day" atau hari buruh.

"Pasar minyak cukup rendah karena tampak seperti aksi ambil untung menjelang akhir pekan karena dollar AS telah berbalik lebih tinggi," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Dolar yang lebih kuat cenderung mengurangi permintaan minyak mentah yang menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.

"Data PMI manufaktur lemah dari Tiongkok dan Amerika Serikat juga menunjukkan tidak adanya akselerasi khusus pada sisi permintaan fisik pasar minyak mentah," Evans mencatat.

Pada Kamis harga minyak naik ke posisi tertinggi baru 2015, mendapat traksi dari penurunan pertama dalam stok minyak mentah AS dalam enam bulan terakhir.

Harga untuk WTI dan Brent berbalik naik atau "rebound" sekitar 20% selama April karena beberapa faktor, termasuk kekhawatiran tentang kerusuhan di Yaman, melemahnya dolar dan lebih sedikit rig AS yang beroperasi untuk menghasilkan emas hitam.

Pada Jumat, hitungan rig minyak Baker Hughes AS menunjukkan penurunan lagi dalam jumlah rig yang aktif, kurang dari setengah dari yang beroperasi setahun yang lalu.

Laporan rig mendukung ekspektasi beberapa analis tentang penurunan produksi minyak mentah di AS, yang telah menambah kelebihan pasokan global.

Michael Smith dari T&K Futures and Options memprediksi bahwa, meskipun harga turun moderat pada Jumat, pasar akan menuju lebih tinggi lagi karena permintaan diperkirakan meningkat, terutama karena mendekatnya liburan musim panas di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×