Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga minyak tergelincir lantaran para pelaku pasar menunggu kelanjutan rencana perpanjangan pembatasan produksi OPEC.
Mengutip Bloomberg, Selasa (30/5) pukul 19.40 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2017 di New York Mercantile Exchange terkikis 0,74% ke level 49,43 dibanding sehari sebelumnya.
Para produsen minyak OPEC bersama dengan Rusia sepekan untuk melanjutkan pembatasan produksi hingga Maret 2018. Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan bahwa strategi pembatasan produksi berjalan efektif dan stok minyak akan turun lebih cepat pada kuartal ketiga tahun ini.
Di sisi lain, persediaan minyak Amerika Serikat (AS) jatuh dalam tujuh minggu beruntun meski total stok masih di atas rata - rata lima tahun. Arab Saudi berencana mengurangi ekspor minyak ke konsumen terbesar untuk mempercepat penurunan pasokan global.
"OPEC sudah melakukan banyak hal, harapan terbesarnya mungkin melihat harga minyak bertahan pada sekitar level harga saat ini," kata Ole Sloth Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank A/S di Copenhagen, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (30/5).
Produksi minyak Libya juga terlihat turun menjadi 750.000 barel per hari setelah perusahaan minyak Arabian Gulf Oil Co., memangkas produksi. Analis Goldman Sachs Group Inc. memprediksi harga minyak WTI akan menguat hingga US$ 52,92 - US$ 54,8 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News