Sumber: CNBC | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Harga minyak mentah dunia tenggelam hampir 5% pada perdagangan Kamis (25/5) setelah pertemuan OPEC dan 11 negara penghasil minyak lainnya di Wina memutuskan memperpanjang program pemangkasan produksi minyak 9 bulan sampai Maret 2018. Tapi, keputusan ini mengecewakan pihak yang masih mengingingkan pemangkasan lebih dalam.
Harga minyak Brent tenggelam US$ 2,52% atau 4,7% menjadi US$ 51,46 per barel di pasar berjangka untuk pengiriman Juli. Sedangkan minyak AS jenis West Texas Intermediate mengakhiri perdagangan dengan penurunan US$ 2,46 atau 4,8% menjadi US$ 48,9 per barel.
OPEC dan negara penghasil minyak besar lainnya seperti Rusia sejak Januari hingga Juni nanti memangkas produksi minyak 1,8 juta barel per barel. Namun, upaya ini pun masih belum bisa mengurangi berlimpahnya pasokan minyak global, apalagi AS tetap menggenjot produksinya.
Michael Cohen, Kepala Riset Pasar Energi di Barclays mengatakan, investor tengah mencari rencana OPEC memangkas produksi lebih dalam. "Ketika hal tersebut tidak ada, ini terjadi pada pasar. Tapi, kami tetap berekspektasi harga minyak akan naik dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan penurunan cadangan minyak," kata dia pada CNBC.
Khalid Al-Falih, Menteri Energi setelah pertemuan mengatakan, pemangkasan minyak di level yang saham selama 9 bulan cukup aman dilakukan negara-negara OPEC dan pengasil minyak lainnya.
Dalam konferensi pers, Al-Falih mengatakan, mereka tidak bergantung pada pergerakan market harian.
Seorang sumber mengatakan pada Dow Jones, OPEC juga mempertimbangkan melanjutkan pemangkasan produksi sampai Juni 2018 jika dibutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News