Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
LONDON. Penguatan mingguan minyak dipangkas akibat investor menimbang pengurangan pasokan minyak dari AS sampai Nigeria mengimbangi produksi minyak dari Kanada pasca meredanya kebakaran hutan, Jumat (13/5).
Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun sebanyak 64 sen menjadi US$ 46,06 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di US$ 46,35 pukul 09:18 di London.
Kontrak minyak ini naik 47 sen menjadi US$ 46,70 pada hari Kamis (12/5), penutupan tertinggi sejak 3 November. Minyak naik 3,8 % pekan ini dan lebih dari 75 % lebih tinggi dari level terrendah Februari.
Sedangkan, minyak jenis Brent untuk pengiriman Juli turun sebanyak 54 sen, atau 1,1 % ke US$ 47,54 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak minyak ini naik 48 sen menjadi ditutup pada US$ 48,08 pada hari Kamis (12/5).
“Fundamental kuat telah memenangkan lebih dari sentimen lemah, tidak mungkin melanjutkan penguatan pekan ini dan harga minyak mungkin akan konsolidasi di sekitar level saat ini,” kata Jens Naervig Pedersen, analis Danske Bank A / S di Oslo.
Minyak telah kembali pulih setelah merosot ke level terendah sejak 2003 awal tahun ini di mana tanda-tanda kekenyangan di seluruh dunia sedang berkurang. Surplus global pada semester pertama tahun ini lebih kecil dari perkiraan sebelumnya karena permintaan yang kuat di India dan negara-negara berkembang lainnya, kata Badan Energi Internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News