Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SINGAPURA. Minyak berhasil rebound setelah jatuh sebanyak 3% pada sesi perdagangan sebelumnya. Setelah data menyebutkan stok minyak Amerika Serikat (AS) bertambah lebih kecil dari perkiraan sebelumnya.
Mengutip CNBC, Rabu (14/9), minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada US$ 47,39 per barel, naik 29 sen, atau 0,6%. Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 38 sen atau 0,9% pada level US$ 45,28 per barel.
American Petroleum Institute (API) melaporkan pasokan minyak bertambah 1,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 9 September, atau lebih kecil dari perkiraan analis dengan kenaikan 3,8 juta barel. Rencananya, pemerintah AS akan mengeluarkan data persediaan resmi pada Rabu ini.
Meski demikian, kenaikan harga minyak masih dibayangi oleh meningkatnya ekspor minyak mentah Libya setelah perusahaan National Oil Corporation (NOC) akan segera mulai bekerja untuk menggenjot ekspor setelah terganggu oleh pasukan Komandan Timur Khalifa Haftar.
Produksi Libya bisa naik menjadi 600.000 barel per hari (bph) dari sekitar 290.000 barel per hari dalam waktu satu bulan. Kondisi ini kian mengenyangkan pasokan minyak global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News