kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Minyak mendekati level tertinggi dua tahun


Rabu, 01 November 2017 / 07:23 WIB
Minyak mendekati level tertinggi dua tahun


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak dunia mendekati level tertinggi dua tahun di pasar Amerika Serikat, Selasa (31/10) malam. Pasar bullish didukung laporan persediaan minyak AS yang turun melebihi perkiraan dan optimisme pemangkasan produksi OPEC.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI) naik 0,4% menjadi US$ 54,38 sebarel. Harganya mendekati level tertinggi selama lebih dari dua tahun.

Minyak mentah Brent juga menguat 0,7% ke level US$ 61,37 sebarel. Minyak mendekati level tertinggi sejak Juli 2015.

Sepanjang Oktober, minyak Brent sudah naik sebesar 6,7%, sedangkan minyak WTI melaju 5,2%. Harga minyak memperpanjang reli setelah American Petroleum Institute (API) mengatakan stok minyak AS turun 5,1 juta barel dalam sepekan yang berakhir 27 Oktober menjadi 456,8 juta barel. Penurunan stok melebihi perkiraan analis yaitu hanya 1,8 juta barel.

Sentimen bullish juga didorong janji Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan eksportir lainnya untuk memangkas produksi sekitar 1,8 juta bph demi mengurangi pasokan minyak di pasar. Survei Reuters memperlihatkan, ketaatan OPEC terhadap pengurangan pasokan yang dijanjikan naik menjadi 92% pada Oktober dari 86% pada September.

Pekan ini, OPEC juga menyebut kemungkinan akan memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi. OPEC dijadwalkan bertemu  di Wina pada 30 November.

Namun, para analis memperkirakan sentimen bullish ini bisa mendorong produsen minyak AS mengekspor minyak lebih banyak. Perbedaan harga WTI dan Brent telah melebar menjadi hampir US$ 7, membuatnya menarik bagi eksportir.

"Perbedaan harga yang besar telah membuka pintu arbitrase regional, mendorong lonjakan ekspor minyak mentah AS dalam beberapa pekan terakhir," kata BMI Research dalam sebuah catatan seperti dilansir CNBC.

Ekspor minyak mentah AS melonjak mendekati 2 juta barel per hari (bph) dan produksi meningkat hampir 13% sejak pertengahan 2016 menjadi 9,5 juta bph.

"Masalahnya adalah segera setelah harga naik, terlalu mudah bagi produsen AS untuk menambah operasional rig. Mereka menggenjot produksi dan Anda akan kembali di mana Anda memulai," kata Stewart Glickman, analis ekuitas energi di CFRA Research.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×