kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Minyak sentuh level terkuat 7 bulan di AS


Selasa, 31 Oktober 2017 / 08:00 WIB
Minyak sentuh level terkuat 7 bulan di AS


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak dunia ditutup pada level tertinggi tujuh bulan di pasar Amerika Serikat, Senin (30/10) malam. Pasar minyak lebih solid, karena ekspektasi negara-negara produsen minyak akan memperpanjang kesepakatan pengurangan produksi.

Mengutip CNBC, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember di Nymex berakhir naik 0,46% ke posisi US$ 54,15 per barel. Ini penutupan tertinggi sejak April 2017.

Minyak Brent juga naik 0,7% menjadi US$ 60,84 per barel. Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak Juli 2015.

Namun, di pasar Asia, harga WTI sedikit melandai ke US$ 54,05 sebarel pada Selasa pukul 07.37 WIB.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia, sepakat memotong produksi sebesar 1,8 juta barel per hari untuk mengurangi kelebihan pasokan di pasar global. Kesepakatan ini akan berakhir Maret tahun depan.

Sekjen OPEC Mohammad Barkindo menyatakan, produsen minyak utama, seperti Arab Saudi dan Rusia menyatakan dukungannya untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan produksi selama sembilan bulan setelah Maret 2018. Mereka diperkirakan akan membahas perpanjangan kesepakatan tersebut dalam pertemuan di Wina pada 30 November.

"Kenaikan harga belakangan ini sampai batas tertentu dikaitkan dengan dukungan Saudi dan Rusia untuk memperpanjang pemangkasan pasokan," kata konsultan JBC Energy seperti dilansir CNBC.

JP Morgan menaikkan proyeksi harga minyak 2018 untuk Brent dan WTI masing-masing menjadi US$ 58 dan US$ 54,63 sebarel.
Revisi tersebut mencerminkan pengurangan produksi OPEC dan non-OPEC serta pertumbuhan permintaan yang lebih tinggi dari perkiraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×