kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minyak jatuh tertekan negatifnya ekonomi China


Selasa, 10 November 2015 / 07:27 WIB
Minyak jatuh tertekan negatifnya ekonomi China


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak dunia turun untuk keempat sesi berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para pedagang mempertimbangkan pemangkasan proyeksi pertumbuhan global oleh OECD dan penurunan impor minyak mentah Tiongkok terhadap persediaan yang berlimpah.

Setelah kehilangan lebih dari US$ 2  per barel pekan lalu, patokan AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 42 sen menjadi berakhir di US$ 43,87 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, patokan global, merosot menjadi US$ 47,19 per barel di perdagangan London, turun 23 sen dari penutupan Jumat.

Organisasi untuk Pembangunan dan Kerja Sama Ekonomi (OECD) memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan global tahun ini sedikit, menjadi 2,9 %, tetapi mengurangi proyeksi untuk 2016 sebesar 0,3 %tase poin menjadi 3,3 %, mengutip stagnasi perdagangan sebagian besar disebabkan oleh perlambatan di Tiongkok.

Impor minyak mentah Tiongkok turun menjadi sekitar 6,23 juta barel per hari pada Oktober, tingkat terendah dalam lima bulan, Bloomberg News melaporkan.

Tim Evans, analis energi berjangka di Citi Futures, mengatakan laporan OECD setidaknya merupakan faktor pembatas pada berapa banyak pertumbuhan permintaan minyak bumi bisa kita perkirakan, dalam laporan bulanan dari DoE, OPEC, dan Badan Energi Internasional (IEA) yang akan keluar minggu ini.

Anggota utama OPEC, Arab Saudi yang pendapatannya telah merosot akibat penurunan harga minyak pada Senin memperingatkan krisis pasokan setelah investasi energi besar dibatalkan karena penurunan tajam harga minyak.

"Sekitar 200 miliar dollar AS investasi di energi telah dibatalkan pada tahun ini," wakil menteri perminyakan Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan dalam pertemuan meja bundar para menteri energi Asia di Doha.

Dia mengatakan perusahaan-perusahaan energi berencana untuk memotong antara 3,0-8,0 % investasi mereka pada tahun depan. "Ini adalah pertama kalinya sejak pertengahan 1980-an bahwa industri minyak dan gas akan memotong investasi mereka dalam dua tahun berturut-turut," kata Abdulaziz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×