Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Minyak diperdagangkan mendekati US$45 per barel setelah pembicaraan antara Rusia dan Arab Saudi guna menstabilkan pasar minyak mentah.
Mengutip Bloomberg, Selasa (6/9), West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik sebanyak US$ 2,09 menjadi US$ 46,53 per barel dari penutupan perdagangan 2 September pada New York Mercantile Exchange dan berada di US$ 45,02 pukul 08:10 waktu pagi Tokyo.
Sedangkan minyak Brent untuk pengiriman November naik 80 sen, atau 1,7% menjadi ditutup pada US$ 47,63 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, Senin.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan pada KTT G20 di China pada Senin (5/9) menuturkan tidak perlu membukukan produksi sekarang dan ia optimis pertemuan akhir bulan ini antara produsen di Aljazair akan membuahkan kesepakatan.
Presiden Rusia, Alexander Novak, mengatakan kedua negara sedang mencari cara untuk mengurangi volatilitas pasar minyak.
Minyak mentah naik tinggi dalam dua pekan pada hari Jumat sebagai Presiden Vladimir Putin mengatakan ia ingin OPEC dan Rusia setuju untuk membekukan. Putin bertemu Deputi Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Minggu.
Minyak reli bulan lalu di tengah anggota spekulasi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya akan setuju untuk topi produksi ketika mereka bertemu di Algiers. Sebuah proposal serupa tergelincir pada bulan April atas desakan Arab Saudi bahwa Iran berpartisipasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News