Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) diproyeksikan akan lebih cepat pulih jika mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp 6 triliun.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan PMN Rp 6 triliun ini akan memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha WIKA.
"Sehingga akan membantu Wijaya Karya untuk mengurangi ketergantungan pada pinjaman berbunga," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (20/9).
Baca Juga: Erick Thohir Usulkan Cadangan Investasi PMN Rp 12,8 Triliun untuk 6 Perusahaan BUMN
Rionald menjelaskan dengan PMN Rp 6 triliun ini, tingkat utang berbunga terhadap EBITDA dan Debt to Equity Ratio (DER) Wijaya Karya akan langsung membaik.
"Maka di 2024, Debt to Equity Ratio WIKA bisa turun dari 6,5 kali menjadi 2,7 kali. Ke depannya, ini akan memperkecil Debt to Equity Ratio perusahaan," ucapnya.
Kementerian Keuangan memproyeksikan jika tanpa PMN keuangan WIKA akan membaik pada 2043. Namun dengan sokongan dana dari pemerintah, keuangan emiten pelat merah ini bisa pulih di 2039.
Baca Juga: BUMN Karya Mendapat Tambahan Modal di 2024
Dengan PMN Rp 6 triliun, DER Wijaya Karya pada pada 2039 bisa berada di level 0,8 kali. Sementara tanpa PMN, DER WIKA di 2043 berada di level 1,1 kali.
Menilik laporan keuangan per 30 Juni 2023, WIKA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 9,25 triliun atau tumbuh 28,81% secara tahunan alias year on year (YoY).
Namun dari sisi bottom line, WIKA masih menderita rugi bersih Rp 1,88 triliun pada semester I-2023. Ini membengkak 141 kali dibanding semester I-2022 yang hanya Rp 13,32 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News