kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minggu ini, pergerakan euro masih dibayangi oleh krisis Eropa


Senin, 13 Desember 2010 / 06:02 WIB
Minggu ini, pergerakan euro masih dibayangi oleh krisis Eropa
ILUSTRASI. Penjualan semen


Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nilai tukar euro terhadap dollar AS mengalami pelemahan selama tiga hari terakhir. Minggu (12/12), Pk 15.15 WIB pasangan EUR/USD 1,3226. Nilai tersebut turun sebesar 0,098% dibanding sehari sebelumnya pasangan EUR/USD 1,3239.

Nizar Hilmy, analis Harumdana Berjangka mengatakan pergerakan Euro masih banyak dipengaruhi oleh krisis Eropa. Apalagi Portugal dan Spanyol diperkirakan akan segera menyusul mengalami masa krisis, setelah Irlandia dan Yunani. “Sulit untuk euro bisa bangkit, apalagi belum ada gebrakan dari pemimpin di Eropa,” katanya. Misalnya saja penolakan pemberian tambahan bailout dari Jerman.

Dia bilang Jerman melakukan penolakan karena sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman akan mengeluarkan dana paling besar jika bantuan tersebut dikucurkan. Menurutnya, Jerman masih enggan memberikan bantuan tambahan.

Seperti dikutip Bloomberg, euro mengalami pelemahan terhadap mata uang utama lainnya. Sebab, pemimpin Jerman dan Perancis menolak penambahan bantuan untuk mengatasi krisis. Penolakan tersebut terjadi sebelum pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang akan dilakukan pekan ini . Kanselir Jerman Angel Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menolak penambahan bantuan Euro sebesar 440 Milar Euro atau sebesar US$583 miliar. Catatan saja Perancis dan Jerman adalah dua negara terbesar yang memberikan kontribusi pada pendanaan.

Selain itu, menurut Nizar, faktor fundamental yang semakin menekan euro adalah penurunan peringkat kredit dari Fitch. Catatan saja Fitch menurunkan tingkat kredit Irlandia dari A+ menjadi BBB+. Peringkat baru yang disandang Irlandia tersebut adalah tiga tingkat di atas peringkat non-invesment. Padahal, sebelumnya Irlandia tercatat pada peringkat high invesment grade.

Namun menurut Ibrahim, pelemahan euro disebabkan oleh penguatan dollar Amerika. Meski euro tertekan, dia menilai, minggu ini euro akan mengalami penguatan. Sebab secara teknikal pergerakan euro masih bergerak diantara bollinger tengah dan bollinger atas. “Artinya, euro masih memiliki kesempatan untuk mengalami penguatan,” katanya.

Sedang secara fundamental, Ibrahim bilang penguatan ini ditopang oleh bailout yang akan siap digunakan oleh Irlandia. Selain itu pembelian obligasi Jepang oleh China. Pembelian obligasi tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Eropa, sebab Jepang banyak melakukan impor produk Eropa. Minggu ini, Ibrahim memprediksi euro akan bergerak di level pasangan EUR/USD 1,375-1,403, dengan catatan China belum menaikan suku bungangya. Sedang Nizar memprediksi pada minggu ini euro masih akan melemah, pasangan EUR/USD 1,3060-1,3380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×