kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Minat investor tinggi, Mitratel tambah jatah pooling jadi 5%


Jumat, 19 November 2021 / 16:47 WIB
Minat investor tinggi, Mitratel tambah jatah pooling jadi 5%
ILUSTRASI. IPO PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menjaring minat yang tinggi dari para investor.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menjaring minat yang tinggi dari para investor. Hal ini membuat anak usaha Telkom ini perlu menambah jatah saham untuk alokasi terpusat (pooling).

"Alokasi pooling dari seluruh saham yang ditawarkan ditingkatkan dari 2,5% menjadi 5%," kata sumber Kontan.co.id yang mengetahui perihal ini, Jumat (19/11).

Dengan begitu, melalui IPO, perusahaan penyedia menara telekomunikasi ini melepas saham ke publik sebanyak 23.493.524.800. Jumlah tersebut setara lebih dari 28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Baca Juga: Kabarnya IPO Mitratel Oversubscribed 6 Kali, Dana Terkumpul Bisa Mencapai Rp 20,43 T

Mengingat harga penawaran yang sebesar Rp 800 per saham, maka Mitratel bakal meraih dana IPO Rp 18,79 triliun. Rencananya sekitar 90% akan digunakan sebagai capital expenditure (capex) untuk pengembangan bisnis organik maupun anorganik, serta sisa 10% untuk keperluan modal kerja dan lainnya.

Perusahaan yang akan tercatat dengan kode saham MTEL ini didukung oleh investor jangka panjang domestik dan global. Perusahaan memiliki lebih dari 28.000 menara yang tersebar di seluruh Indonesia dengan 57% menara tersebut berada di luar pulau Jawa.

Dengan banyaknya jumlah menara di luar pulau Jawa, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama yakin, Mitratel dapat menggaet lebih banyak penyewaan, mengingat operator telekomunikasi tengah gencar mengembangkan jaringan ke luar pulau Jawa. Untuk itu, Mitratel akan terus berkomunikasi dengan para operator telekomunikasi dan menawarkan layanannya.

Baca Juga: OJK tetapkan saham Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) masuk daftar efek syariah

Dari segi lokasi, menara-menara Mitratel punya keunggulan tersendiri dibanding penyedia menara lainnya. Menurut Hendra, sebanyak 66% menara Mitratel berada di lokasi yang belum ada kompetitor lainnya dalam radius 1 kilometer.

Dalam empat tahun ke depan, Mitratel akan membangun 3.000 menara baru yang merupakan bagian dari pengembangan organik serta berencana mengakuisisi sekitar 6.000 menara setelah IPO. Sejalan dengan rencana penambahan jumlah menara dan perluasan pangsa pasar tersebut, Mitratel menargetkan, tenancy ratio perusahaan dapat meningkat dari level saat ini yang sebesar 1,57 kali .

"Pada tahun 2025, tenancy ratio ditargetkan bisa mencapai 1,8 kali, sejajar dengan perusahaan menara yang lain," ucap Hendra dalam acara dalam acara yang digelar Mandiri Sekuritas secara virtual, Kamis (11/11).

Baca Juga: Mitratel (MTEL) tetapkan harga IPO Rp 800 per saham, kumpulkan dana segar Rp 18,33 T

Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Mitratel juga menargetkan pendapatannya dapat tumbuh sekitar 11% setiap tahunnya. Begitu juga dengan EBITDA yang dibidik dapat meningkat sekitar 13% per tahun.

Dalam tiga tahun terakhir, Mitratel menunjukkan pertumbuhan kinerja yang tergolong konsisten, baik dari segi top line maupun bottom line. Pendapatan Mitratel pada 2018 ke 2019 meningkat 17,92% year on year (yoy), dari Rp 4,52 triliun menjadi Rp 5,33 triliun. Kemudian, pendapatan Mitratel tahun 2019-2020 tumbuh 16,14% yoy, dari Rp 5,33 triliun menjadi Rp 6,19 triliun.

Kemudian, laba periode berjalan Mitratel pada 2018 ke 2019 naik 9,74% yoy, dari Rp 449,6 miliar menjadi Rp 493,4 miliar. Lalu, pada 2019 ke 2020, laba periode berjalan Mitratel meningkat 22% yoy, dari Rp 493,4 miliar menjadi Rp 602 miliar.

Sementara itu, sepanjang enam bulan pertama 2021, Mitratel membukukan total pendapatan Rp 3,23 triliun atau naik 11% dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,91 triliun. Laba periode berjalan Mitratel per Juni 2021 melesat 355,88% yoy, dari Rp 153,7 miliar menjadi Rp 700,7 miliar.

Baca Juga: Usai IPO, Mitratel Membidik Pendapatan Tumbuh 11%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×