kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitratel (MTEL) tetapkan harga IPO Rp 800 per saham, kumpulkan dana segar Rp 18,33 T


Senin, 15 November 2021 / 09:57 WIB
Mitratel (MTEL) tetapkan harga IPO Rp 800 per saham, kumpulkan dana segar Rp 18,33 T
ILUSTRASI. Harga saham Initial public offering (IPO) Mitratel ditetapkan Rp 800 per saham. Mitratel bakal kumpulkan dana Rp 18.33 triliun dari aksi korporasi ini.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dalam prospektus ringkas terbarunya menyebut: Harga penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) ditetapkan sebesar di Rp 800 per  saham. Harga IPO Mitratel ini di rentang bawah dari harga yang ditawarkan sebelumnya, yakni Rp 775-Rp 975 per saham.

Masih berdasarkan prospektus Mitrarel  yang diterbitkan,  Senin (15/11) jumlah saham yang dilepas sebanyak 22.920.512.000, setara dengan 27,63% dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum dengan nominal Rp 228 per saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan menara ini akan mendapatkan dana segar senilai Rp 18,34 triliun.

Namun, jika ada kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perusahaan menara milik PT Telkom Indonesia TLKM  (Mitratel) ini akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2.619.487.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 228 per saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 3,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, Mitratel akan memperoleh dana dari IPO ini senilai Rp 20,43 triliun.

Adapun untuk program Pemberian Saham Penghargaan Dalam Program Employee Stock Allocation (ESA) dan Hak Opsi Pembelian Saham Dalam Program Management And Employee Stock Option Plan (MESOP), Mitratel mengalokasikan 0,11% saham dan 0,13%.

Merujuk jadwal, Mitratel akan mulai melakukan penawaran umum pada 16 November-18 November nanti dan target pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021 nanti.

Baca Juga: Pimpinan Komisi VI DPR dukung IPO Mitratel, ini alasannya

Dari dana hasil hasil penawaran umum ini, Mitratel akan menggunakan danasebanyak 44% auntuk belanja modal organik seperti penambahan kolokasi melalui penguatan dan penambahan menara telekomunikasi, pembangunan menara baru dan penambahan site baru, dan ekspansi ke teknologi dan layanan yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.

Adapun sebesar 56% akan Mitratel  gunakan untuk belanja modal anorganik, yakni untuk mengakuisisi menara telekomunikasi dari operator telekomunikasi dan akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru yang bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.

Sisanya untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya seperti peningkatan sistem teknologi informasi dan penerapan program pengembangan yang berkualitas untuk menara telekomunikasi Mitratel. 

Baca Juga: Usai IPO, Mitratel Membidik Pendapatan Tumbuh 11%

Dalam rapat dengar dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu pekan lalu (10/11), Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah sempat mengungkapkan, Mitratel akan menggunakan ticker di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Ia juga menjelaskan rencana ke depan Mitartel akan mengembangkan bisnis intinua, antara lain dengan menambah menara di berbagai daerah. baik membangun tower maupun akuisisi menara. "Selain itu, akan masuk ke berbagai bisnis lain yang relevan dengan tower, seperti fiber optik, apa itu membangun fiber optik atau akuisisi perusahaan fiber optik. Ini akan dilakukan Mitratel," ujar Ririek saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×