Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MUMBAI. Meski emas sudah terjerembab ke pasar bearish, namun sejumlah pihak meyakini emas masih akan bangkit dan terus melaju. Salah satunya adalah miliarder perhiasan India TS Kalyanaraman.
Kalyanamaran yang merupakan chairman dari Kalyan Jewellers, berpendapat, emas akan melonjak ke level US$ 1.800 per troy ounce pada akhir tahun ini. Sekadar informasi, emas sudah tidak pernah ditransaksikan pada level tersebut sejak November 2011.
"Investor, khususnya fund manager, akan mulai mengoleksi emas karena harganya yang sangat murah untuk memindahkan dana mereka. Permintaan pasar domestik emas di India sangat kuat dan permintaannya sangat besar," jelasnya.
Penjelasan Kalyanaraman tersebut bukan tanpa alasan. Saat harga emas mencatat penurunan terbesar sejak 1983 pada 15 April lalu, konsumen di India berbondong-bondong memborong emas. Sementara, permintaan emas ritel di China juga naik hingga tiga kali lipat.
Sementara itu, pendapat analis mengenai pergerakan harga emas cukup beragam. Menurut Mark Pervan, global head of commodity strategy Australia & New Zealand Banking Group Ltd, emas akan naik hingga ke posisi US$ 1.550 per troy ounce dalam enam bulan ke depan seiring meningkatnya permintaan fisik dan investasi emas.
Sedangkan Barclays Plc bilang, emas masih menjadi salah satu komoditas yang performanya paling jelek dalam beberapa tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News