Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Selain menambahkan saham emiten rumah sakit, yaitu MIKA dan HEAL, Mirae Asset juga memasukkan emiten penyedia layanan komunikasi, yaitu PT Linknet Tbk (LINK), ke dalam stock picks bulan ini, menggantikan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Saham LINK dinilai atraktif karena Mirae Asset menilai, perusahaan penyedia internet broadband kecepatan tinggi dan solusi hiburan dengan jangkauan di seluruh kota di Jawa dan Bali, menjadi salah satu yang diuntungkan dengan adanya PPKM.
Selain emiten rumah sakit dan LINK, saham pilihan Mirae Asset juga terdiri atas emiten penambangan nikel dan saham perbankan, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Baca Juga: IHSG menguat 0,93% ke 6.208 di tengah aksi net sell asing, Senin (8/2)
Saham ANTM dan INCO dinilai atraktif karena kedua emiten ini dinilai diuntungkan dari kenaikan harga nikel seiring meningkatnya permintaan nikel dari naiknya produksi baja dan baterai kendaraan listrik. “Kami juga melihat perkembangan Indonesia Battery Holding dan kerjasama dengan Tesla sebagai katalis jangka pendek,” sambung Hariyanto.
Sementara saham perbankan seperti BBRI, BMRI, dan BBNI dinilai atraktif karena harga sahamnya akan terkena dampak positif dari pulihnya pendapatan dan return on equity (ROE).
Per tanggal 5 Februari, top picks dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi return sebesar 35,8% (vs akumulasi return IHSG sebesar -3,7%), sejak dimulainya laporan top picks bulanan Mirae Asset pada Agustus 2019. Oleh karena itu, top picks tersebut telah mengungguli return IHSG sebesar 39,5 %.
Selanjutnya: IHSG kembali berkinerja moncer, reksadana saham jadi jawara dalam sepekan kemarin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News