Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Sejumlah Manajer Investasi (MI) baru yang bermunculan menambah semarak industri reksadana. PT Infovesta Utama mencatat: MI anyar memberikan kontribusi sekitar 0,56% dari total dana kelolaan industri reksadana di Indonesia per Juli 2013 yang mencapai Rp 189,86 triliun. Nilai tersebut di luar reksadana penyertaan terbatas dan reksadana dollar.
Viliawati, analis Infovesta Utama mengatakan, kontribusi sebesar 0,56% tersebut berasal dari empat MI baru, yakni, Narada Kapital Indonesia, Ashmore Asset Management, Avrist Asset Management dan AMCI Manajemen Investasi Indonesia.
Narada Kapital, salah satu MI baru ini menargetkan bisa menggenggam dana kelolaan Rp 200 miliar hingga akhir tahun ini. Untuk mengejar target, perusahaan ini akan menerbitkan reksadana penyertaan terbatas dan kontrak pengelolaan dana di tahun ini. Sekadar informasi, Narada Kapital merupakan perusahaan hasil pemisahan unit usaha (spin off) dari PT Investindo Nusantara Sekuritas dan memiki izin usaha pada November 2012.
Avrist Asset Management, manajer investasi baru lainnya menargetkan dana kelolaan bisa mencapai Rp 600 miliar hingga akhir tahun ini. Saat ini, dana kelolaan perusahaan mencapai lebih dari Rp 90 miliar. "Kami akan menerbitkan reksadana baru berbasis saham danĀ campuran syariah," kata Herdianto Budiarto, Direktur Avrist Asset Management.
PT Eastpring Investment Indonesia yang baru memiliki izin usaha 25 April 2013, mencatat total dana kelolaan Rp 37,14 triliun per 31 Juni 2013. "Saat ini mayoritas dana berasal dari discretionary fund (KPD)," kata Presiden Direktur Easpring Riki Frindos.
Untuk memperbesar dana kelolaan, Eastpring akan meluncurkan beberapa produk baru. Saat ini, Eastpring memiliki empat produk baru, yakni dua reksadana saham dan dua pendapatan tetap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News