kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Metropolitan Land (MTLA) Bagi Dividen Rp 83,52 Miliar, Simak Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 12 Juni 2024 / 20:23 WIB
Metropolitan Land (MTLA) Bagi Dividen Rp 83,52 Miliar, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membagikan dividen sebesar Rp 83,52 miliar atau 20% dari laba buku tahun 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) membagikan dividen sebesar Rp 83,52 miliar atau 20% dari laba buku tahun 2023. Hal itu sudah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (12/6).

Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Anhar Sudradjat mengatakan, MTLA membagikan dividen sebesar Rp 83,52 miliar atau sebesar Rp 10,91 per saham sebagai dividen tunai kepada 7,65 miliar pemegang saham. 

Asal tahu saja, MTLA memperoleh laba bersih sebesar Rp 418 miliar di tahun 2023, naik 5,64% dari periode yang sama tahun sebelumnya. MTLA juga mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,70 triliun di tahun 2023, naik 23,12% dari pendapatan tahun 2022 yang sebesar Rp 1,38 triliun.

“Dana dialokasikan sebagai cadangan sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perseroan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Rabu (12/6).

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Putuskan Tebar Dividen Tahun Buku 2023, Cek Besarannya

Pada tahun 2024, MTLA menargetkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales, yang terdiri dari pre sales dan recurring revenue, sebesar Rp 1,9 triliun. Hingga bulan Mei 2024, marketing sales sebesar Rp 700 miliar atau 37% dari target 2024. 

“Pendapatan tersebut disumbang dari penjualan properti sebesar Rp 474 miliar dan pendapatan berulang sebesar Rp 226 miliar,” paparnya.

Analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan, prospek kinerja MTLA di kuartal II 2024 masih akan stagnan. Sebab, Bank Indonesia (BI) di bulan April menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin (bps) ke 6,25%. 

“Ini membuat penjualan tempat tinggal MTLA berat, karena suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) akan naik, yang membuat daya beli masyarakat lemah,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (12/6).

Metland mengakui, insentif PPN DTP merupakan salah satu faktor pendorong penjualan properti Perseroan. 

Sejak awal program di November 2023 hingga April 2024, penjualan marketing yang berasal dari program PPN DTP mencapai sekitar Rp600 miliar atau 64%, naik dari periode sebelumnya. 

Metland Cikarang, Metland Cibitung dan Metland Cileungsi merupakan proyek yang menikmati banyak penjualan dari program PPN DTP. Sayangnya, PPN DTP 100% berakhir pada tanggal 30 Juni 2024.

Alhasil, Andhika melihat kinerja MTLA masih akan stagnan di tahun ini, apalagi di tengah suku bunga tinggi dan daya beli masyarakat lemah, sehingga menahan pembelian tempat tinggal.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Catat Marketing Sales Rp 600 Miliar dari Program PPN DTP

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan harga saham MTLA berada di level support Rp 368 per saham dan resistance Rp 390 per saham. Herditya pun merekomendasikan trading buy untuk MTLA dengan target harga Rp 394 - Rp 398 per saham.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham MTLA secara teknikal sedang berada di awal uptrend dengan level support Rp 360 per saham dan resistance Rp 430 per saham. 

William pun merekomendasikan speculative buy dengan target harga Rp 430 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×