kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Metro Healthcare Indonesia menargetkan pertumbuhan pendapatan 31,22%


Rabu, 19 Februari 2020 / 16:58 WIB
Metro Healthcare Indonesia menargetkan pertumbuhan pendapatan 31,22%
ILUSTRASI. Paparan publik rencana IPO Metro Healthcare Indonesia di Jakarta, Rabu (19/2). Metro Healthcare Indonesia memproyeksi dapat mengantongi pendapatan sebesar Rp 221 miliar pada 2020.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metro Healthcare Indonesia Tbk memproyeksi dapat mengantongi pendapatan sebesar Rp 221 miliar pada 2020. Target pendapatan ini naik sekitar 31,22% dari perolehan tahun 2019 sekitar Rp 152 miliar.

Direktur Utama Metro Healthcare Indonesia, Henry Kembaren menargetkan, perusahaan ini optimistis mampu mengantongi laba bersih Rp 15 miliar pada 2020. Sepanjang tahun lalu, Metro Healthcare Indonesia masih menanggung rugi Rp 33 miliar.

Baca Juga: Metro Healthcare Indonesia siapkan Rp 300 miliar untuk membangun rumahsakit baru

“Sebelumnya masih merugi karena kami mengakuisisi rumahsakit dan melakukan pembenahan, dan ada beberapa kerugian juga pada waktu ada konsolidasi karena kami melepas anak usaha yang tidak terkait,” kata Henry, Rabu (19/2).

Guna mencapai target pertumbuhan pada tahun ini, Metro Healthcare Indonesia sudah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satu strategi Metro Healthcare adalah meningkatkan kerja sama dengan instansi dan korporasi. Strategi lain termasuk menyediakan layanan kesehatan yang strategis, melayani masyarakat hingga tingkat kabupaten, dan melayani pasien jaminan dari korporasi maupun pemerintah.

Baca Juga: Gelar IPO, Metro Healthcare Indonesia bidik dana segar hingga Rp 1,1 triliun

Hal ini sejalan dengan program JKN oleh pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan. Dengan meningkatnya iuran BPJS pada tahun ini, hal ini dapat memperlancar cashflow rumahsakit, tak terkecuali Metro Healthcare Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×