Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kinerja PT Harum Energy Tbk (HRUM) di semester I-2014 tertekan. Sepanjang semester I-2014, pendapatan HRUM turun 43,6% year-on-year (yoy) menjadi US$ 262,49 juta. Sementara laba bersih turun 23,76% yoy menjadi US$ 19,9 juta.
Meski begitu, Andre Varian, Analis Ciptadana Securities dalam riset tanggal 6 Agustus 2014 bilang, laba bersih HRUM di semester I-2014 di atas harapan. Sebab, pajak penghasilan HRUM lebih rendah 53% yoy menjadi US$ 3,7 juta, sedangkan pendapatan bunga lebih tinggi 63% yoy menjadi US$ 3,2 juta.
Menurut Andre, pendapatan HRUM turun akibat produksi batubara yang rendah. Selain itu, harga batubara melemah 2,78% menjadi US$ 62,8 per ton secara yoy.
Karena itu, HRUM terus menurunkan jumlah produksi. Produksi batubara gabungan dari tambang PT Mahakam Sumber Jaya (Mahakam) dan PT Santan Batubara turun 9% quarter on quarter (qoq) menjadi 2 juta ton di kuartal II-2014. Sebaliknya, volume penjualan justru naik 14,28% secara qoq menjadi 2,4 juta ton di kuartal II-2014
Yasmin Soulisa, Analis BNI Securities mengatakan, HRUM mempunyai umur tambang batubara paling singkat dibanding emiten batubara lain. Karena itu, HRUM terus menambah tambang batubara. Tahun lalu, HRUM mengakuisisi tambang PT Karya Usaha Pertiwi di dekat Mahakam. HRUM juga menanam investasi di tambang batubara Australia, Cockatoo Coal Limited. "Ini untuk menambah cadangan batubara," ujar dia.
Andre menilai, salah satu keberhasilan HRUM adalah revisi sebagian besar tarif kontraktor pertambangan sejak Januari 2014. HRUM juga mencatat kinerja positif di Santan Batubara. Di semester I-2014, Santan Batubara memberi kontribusi arus kas US$ 3 juta, dibanding negatif US$ 3,2 juta di semester I-2013. Peningkatan hasil di Santan Batubara didorong biaya produksi yang lebih rendah.
Secara keseluruhan, Andre bilang, HRUM menurunkan laju produksi sejak akhir kuartal I-2014 untuk mempertahankan margin. Hasilnya, posisi kas HRUM lebih tinggi 17,4% qoq jadi US$ 222 juta.
Menurut Yasmin, HRUM kini tengah membangun powerplant dan berupaya menurunkan stripping ratio untuk efisiensi. Per Juni 2014, batubara HRUM lebih banyak diekspor ke luar negeri, seperti ke Korea Selatan 40% , China 19%, Taiwan 11%, Malaysia 7%, dan India 4%.
Andre menyebutkan, porsi penjualan batubara ke China merosot secara yoy dari sebelumnya 45%. Sedangkan porsi ke Korea Selatan meningkat, dari tahun sebelumnya 32%.
Yasmin optimistis, kinerja HRUM akan lebih baik. "Kebutuhan energi meningkat di musim dingin di akhir tahun," kata dia. Selain itu, ada penguatan dollar AS. Apalagi, HRUM perusahaan zero debt.
Andre memperkirakan, pendapatan HRUM tahun ini akan mencapai US$ 572 juta, turun 31,66% dari US$ 837 juta di 2013. Sedangkan laba bersih HRUM mencapai US$ 34 juta turun 19% dari US$ 42 juta. Yasmin memperkirakan, pendapatan HRUM di US$ 653,1 juta dengan laba bersih US$ 25,72 juta.
Yasmin dan Andre merekomendasikan, hold dengan target Rp 2.340 dan Rp 2.350. Jennifer Frederica, Analis Bahana Securities merekomendasikan, reduce di Rp 1.900. Selasa (26/8) harga HRUM naik 0,46% ke Rp 2.195.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News