kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski penjualan naik, laba bersih Sampoerna Agro (SGRO) anjlok 88,2% di kuartal I


Rabu, 06 Mei 2020 / 13:29 WIB
Meski penjualan naik, laba bersih Sampoerna Agro (SGRO) anjlok 88,2% di kuartal I
ILUSTRASI. Gelar RUPSLB, SGRO Setujui Pengunduran Diri Direktur Utama


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membukukan penjualan Rp 903,88 miliar sepanjang kuartal I-2020. Jumlah ini naik 19,36% dibandingkan tiga bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp 757,25 miliar. Di sisi lain, kinerja bottom line SGRO pada kuartal I-2020 turun dalam. Laba bersih SGRO anjlok 88,2% yoy, dari Rp 3,58 miliar menjadi Rp 423 juta. 

Secara rinci, penjualan produk kelapa sawit tumbuh 19,14% year on year (yoy), dari Rp 734,92 miliar menjadi Rp 875,55 miliar. Kemudian, penjualan lain-lain meningkat 26,82% yoy menjadi Rp 28,33 miliar. Masing-masing lini bisnis ini berkontribusi 97% dan 3% terhadap total penjualan Sampoerna Agro.

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) optimistis dapat meningkatkan panen kebun inti pada tahun ini

Berdasarkan laporan keuangan SGRO yang dirilis Rabu (6/5), sejumlah beban Sampoerna Agro tercatat meningkat.

Yang paling signifikan adalah beban lainnya yang melesat 1.7080,39% yoy, dari Rp 724 juta pada kuartal I-2019 menjadi Rp 124,39 miliar pada kuartal I-2020. Beban lainnya terutama merupakan rugi selisih kurs dan rugi yang belum direalisasi atas nilai wajar terkait dengan transaksi kontrak forward jangka pendek produk minyak sawit oleh entitas anak.

SGRO juga mencatatkan perubahan nilai wajar aset biologis, dari Rp 6,95 miliar menjadi minus Rp 57,59 miliar. Sebagai informasi, nilai wajar atas produk agrikultur kelapa sawit dan sagu ditentukan dengan menggunakan pendekatan pasar berdasarkan harga pasar terkait yang diterapkan terhadap estimasi volume produk.

Sepanjang tiga bulan pertama 2020, estimasi kuantitas fisik panen produk agrikultur kelapa sawit dan sagu masing-masing sejumlah 61.935 ton tandan buah segar (TBS) dan 15.035 section. Per 31 Desember 2019, estimasi kuantitas fisik panen produk kelapa sawit adalah sebanyak 91.602 ton TBS dan sagu 16.783 section. 

Pada kuartal I-2020 ini, Sampoerna Agro juga mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar Rp 24,26 miliar. Padahal, pada periode sama tahun 2019, SGRO masih menerima manfaat pajak penghasilan Rp 386 juta. 

Baca Juga: Sepanjang 2019, Sampoerna Agro (SGRO) mampu raih pertumbuhan volume penjualan CPO 12%

Adapun aset SGRO pada triwulan pertama 2020 tumbuh 1,91% yoy menjadi Rp 9,65 triliun. Ini sejalan dengan utang SGRO yang bertambah 3,35% yoy menjadi Rp 5,49 triliun dan ekuitas SGRO yang naik 0,06% yoy ke Rp 4,16 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×