Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencetak pertumbuhan laba bersih sepanjang 2022. Emiten properti ini membukukan laba sebesar Rp 1,86 triliun, tumbuh 7,51% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,73 triliun.
Padahal pendapatan emiten CTRA tercatat alami penurunan 6,17% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 9,12 triliun. Tahun 2021, pendapatan Ciputra Development sebesar Rp 9,72 triliun.
Penurunan pendapatan disebabkan penjualan kantor turun 45,39% YoY menjadi Rp 581,63 miliar dan apartemen turun 64,19% YoY menjadi Rp 483,90 miliar. Di sisi lain, pendapatan berulang CTRA mengalami pertumbuhan 14,20% YoY menjadi Rp 1,93 triliun.
CTRA mencatatkan beban pokok penjualan dan beban langsung sebesar Rp 4,55 triliun dari Rp 4,88 triliun. Menghasilkan laba kotor sebesar Rp 4,56 triliun atau turun 5,59% YoY.
Baca Juga: Pada 2022, Eagle High Plantations (BWPT) Catat Pendapatan Tertinggi Sepanjang Masa
Beban umum dan administrasi perseroan naik menjadi Rp 1,25 triliun dari Rp 1,17 triliun dan beban penjualan juga naik dari Rp 367,59 miliar menjadi Rp 383,16 miliar. Di samping itu, penghasilan lain-lain naik 3,68% menjadi Rp 561,30 miliar dan beban lain-lain turun 9,15% menjadi Rp 425,41 miliar.
Meski begitu, laba usaha Ciputra Development masih tertekan dengan mencatatkan penurunan 8,92% YoY menjadi Rp 3,36 triliun. Kenaikan laba bersih juga akibat faktor menyusutnya kepentingan non-pengendali menjadi Rp 139,67 miliar dari sebelumnya Rp 352,38 miliar.
Akhir 2022, CTRA memiliki total aset sebesar Rp 41,9 triliun atau naik 3,04% YoY. Rinciannya, total liabilitas turun 1,36% menjadi Rp 20,98 triliun dan total ekuitas naik 7,83% YoY.
Adapun kas dan setara kas CTRA sebesar Rp 9,04 triliun dari sebelumnya Rp 7,16 triliun. Kenaikan ini didorong arus kas operasi yang naik 3,59% menjadi Rp 3,75 triliun dan menyusutnya aktivitas investasi menjadi minus Rp 722,42 miliar dari sebelumnya minus Rp 1,07 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News