kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski pasar saham tertekan, rupiah masih cukup stabil hari ini


Kamis, 10 Maret 2011 / 10:16 WIB
Meski pasar saham tertekan, rupiah masih cukup stabil hari ini
Aplikasi?Medi-Call Indonesia


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meski bursa lokal dan regional cenderung tertekan, namun pergerakan rupiah masih cukup stabil.

Head of Treasury Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, posisi rupiah masih stabil karena perekonomian Indonesia yang cukup bagus, dengan pertumbuhan yang tinggi, dan inflasi lebih rendah per Februari lalu.

"Tendesi rupiah masih menguat, apalagi karena pasar masih berekspektasi Bank Indonesia menaikkan suku bunga lagi, meski tidak bulan ini," ujarnya.

Linda bilang, pasar masih berekspektasi kenaikan bunga di bulan mendatang, karena inflasi berpotensi naik jika melihat kenaikan harga bahan pangan dan minyak. Sementara, dari sisi tren dollar masih cenderung tertekan, karena pemulihan di negeri Paman Sam juga tidak berlangsung cepat.

Di sisi lain, menurut Linda, saat ini juga terjadi perpindahan arus investasi dari Eropa dan Amerika Serikat ke pasar Asia. Di mana posisi Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang cukup bagus, sehingga positif bagi rupiah.

Dia memperkirakan, hari ini rupiah akan bergerak di kisaran di kisaran Rp 8.760 hingga Rp 8.780 per dollar AS. Adapun, hingga pukul 10.08 WIB, mata uang Garuda di pasar spot diperdagangkan di level Rp 8.774 per dollar AS, menguat 0,11% dari penutupan kemarin di Rp 8.784 per dollar AS.

Linda memprediksi, target penguatan rupiah di Rp 8.700 per dollar AS di bulan ini. Menurutnya, tidak ada isu negatif dari lokal yang menekan rupiah, dan bulan pembayaran pajak akan membutuhkan banyak rupiah di pasar, sehingga bagus bagi rupiah. "Tapi, volatilitas saham yang tajam karena ketegangan politik dan lambatnya pemulihan global, akan menahan penguatan rupiah," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×