Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutip Bloomberg pada Rabu (6/2) pukul 17.30 WIB harga emas pada pasar spot berada di level US$ 1,314 per ons troi. Angka ini melemah tipis sekitar 0,076% dari harga sebelumnya US$ 1,315 per ons troi.
Analis Monex Investindo Futures, Ahmad Yudiawan menilai posisi harga emas masih cenderung dalam tren bullish. Sebab masih berada di area US$ 1,300 per ons troi.
Pencapaian ini disokong oleh perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang belum usai.
“Sehingga pasar menjadikan aset aman ini masih menjadi pilihan transaksi,” kata Yudi kepada Kontan.co.id, Rabu (6/2). Testimoni The Fed dalam beberapa waktu lalu juga cenderung dovish.
Akan tetapi, menurutnya pelaku pasar masih lari ke pasar saham ketimbang emas. Sehingga harga emas belum bisa terapresiasi tinggi. Ketika The Fed menaikkan suku bunga barulah akan menjadi katalis pertumbuhan harga emas.
Pergerakkan emas global dinilai juga memengaruhi harga emas Antam. Mengutip situs logammulia.com harga emas batangan Antam terpantau stagnan di Rp 666.000 per gram.
“Emas Antam akan stagnan karena terhambat dollar AS, tapi secara permintaan masih ada,” kata Yudi. Ia menambahkan tren rupiah yang sedah menguat terhadap dollar AS pun membuat emas Antam bergerak terbatas.
Yudi melihat tren keanikan harga emas terjadi dalam periude harian dan mingguan. Adapun prediksi pergerakan harga emas pada perdagangan besok di kisaran support US$ 1,280-US$ 1,290 per ons troi dan resistance di US$ 1,330-US$ 1,350 per ons troi.
Sedangkan untuk emas Antam masih bergerak stagnan besok. Karena katalis emas dunia tidak banyak melakukan pergerakan yang positif. Dalam sepekan ia memprediksi akan berada di level Rp 669.000-Rp 670.000 per gram.
Sementara, sampai dengan akhir tahun Yudi masih optimis emas Antam bisa berada di levei Rp 690.000-Rp 700.000 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News