kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,05   -5,24   -0.58%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski Harga Naik, Bitcoin Dinilai Masih Volatile


Selasa, 14 Maret 2023 / 18:24 WIB
Meski Harga Naik, Bitcoin Dinilai Masih Volatile
ILUSTRASI. Selasa (14/3) pukul 15.17 WIB, harga bitcoin saat ini 7,03% dari hari kemarin ke US$ 24.368 per koin.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin menguat di tengah goyangnya harga stablecoin USD Coin (USDC) seusai runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB).

Melansir coinmarketcap, Selasa (14/3) pukul 15.17 WIB, harga bitcoin saat ini 7,03% dari hari kemarin ke US$ 24.368 per koin. Penguatan bitcoin mencapai 6,80% dalam sepekan.

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti faktual yang menyatakan bahwa pergerakan bitcoin disebabkan oleh kebangkrutan SVB.

“Namun, memang ada perkiraan bahwa investor jadi membeli bitcoin di tengah hancurnya sistem perbankan di Amerika Serikat (AS),” ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (14/3).

Baca Juga: USDC Sempat Turun Seusai SVB Bangkrut, Investor Diminta Selalu Riset

Christopher melihat, dalam jangka pendek, harga bitcoin masih akan cenderung volatile. Tetapi tak ada perubahan yang terlalu drastis seperti di kuartal keempat 2022.

“Untuk jangka panjang, prospek bitcoin akan membaik, mengingat meningkatnya adopsi dan mengecilnya suplai di pasaran,” papar Christopher.

Menurut dia, harga bitcoin di tahun 2023 diproyeksikan akan naik ke US$ 30.000 per keping.

“Namun, itu lebih karena tahun 2023 ini menjelang halving yang akan terjadi pada tahun 2024,” ungkap dia.

Baca Juga: USDC Sempat Turun Seusai SVB Bangkrut, Investor Diminta Tak Panik

Meskipun begitu, Christopher melihat, sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai mengoleksi bitcoin. Sebab, banyaknya sentimen buruk yang menekan harga bitcoin sekarang menunjukkan potensi harga sudah mencapai dasar.

“Investor jangka panjang bisa menambah lagi koleksinya. Bitcoin bisa menjadi pilihan dalam melakukan dollar cost averaging,” papar dia.

Sebagai informasi, Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bangkrut akibat ketidakpastian dan tingginya suku bunga Amerika Serikat (AS). Sementara itu, Circle, perusahaan di balik USDC, mengungkapkan bahwa beberapa cadangan dana koin tersebut disimpan di SVB.

Akibatnya, kebangkrutan SVB menggoncang harga stablecoin dan menimbulkan keriuhan di pasar kripto.

Baca Juga: USDC Terguncang Akibat SVB Bangkrut, Begini Saran Untuk Investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×