Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan bom di Surabaya tidak berdampak besar terhadap pergerakan rupiah di hadapan dollar AS. Mata uang Garuda bertahan di bawah level Rp 14.000 per dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Senin (14/5) pukul 18.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah tipis 0,09% ke level 13.973 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan rupiah sebesar 0,51% menjadi Rp 13.976 per dollar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pergerakan rupiah stabil cenderung menguat. Ada dua sentimen yang membuat rupiah bisa menguat. "Pertama, Bank Indonesia (BI) mengatakan berencana menaikkan suku bunga. Setimen kedua, dollar AS sangat ini tengah melemah, sehingga rupiah cukup kuat," paparnya, Senin.
Menurut Ibrahim, efek teror bom di Surabaya yang terjadi sejak Minggu (13/5), hanya bersifat sementara terhadap pergerakan rupiah. Meski pasar sempat panik dengan pemberitaan ledakan bom, namun kondisi sudah mulai mereda. Itu sebabnya, ia memperkirakan, rupiah masih akan tetap stabil dan menguat dalam beberapa hari ke depan.
Sebab, dari sisi fundamental, kondisi ekonomi domestik cukup bagus. Kata Ibrahim, kinerja pemerintahan Jokowi yang berfokus pada infrastruktur dinilai bagus untuk menarik para investor.
Ia memprediksi, Selasa (15/5), rupiah akan menguat, karena pasar cukup yakin dengan pergerakan mata uang. Kisaran pergerakan rupiah antara Rp 13.893-Rp 13.994 per dollar AS. Sedangkan, pergerakan rupiah sepekan diperkirakan antara Rp 13.852 hingga Rp 14.080 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News