kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

Meski Dibuka Menguat IHSG Masih Rawan Koreksi, Ini Kata Analis


Kamis, 10 April 2025 / 11:03 WIB
Meski Dibuka Menguat IHSG Masih Rawan Koreksi, Ini Kata Analis
ILUSTRASI. IHSG dibuka menguat dan langung melejit 265,1 poin atau 4,45% ke 6.233,404. pada perdagnagan hari ini (10/4)


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibayangi tekanan meski dibuka menguat tajam pada perdagangan hari ini (10/4). Di mana hingga pukul 10.53, IHSG menguat 264,838 atau 4,4% menjadi 6.232,83. Penguatan IHSG terjadi karena Trump yang melakukan penangguhan 90 hari untuk tarif impor tinggi terhadap puluhan negara. 

Kebijakan ini meringankan beban sebagian negara, termasuk Indonesia, yang sebelumnya dikenakan tarif hingga 32% untuk produk ekspor ke AS. Kini, negara-negara di luar China dikenai tarif umum yang lebih rendah, yakni 10%.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Dimas Krisna Ramadhani melihat, tren pelemahan IHSG masih akan terjadi karena mencerminkan proyeksi pelemahan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan.

“Sebagai leading indikator, pergerakan IHSG memberikan sinyal penting tentang arah perekonomian Indonesia,” kata Dimas pada rilis resmi, Kamis (10/4).

Baca Juga: IHSG Dibuka Melonjak 4% ke 6.233 di Hari Ini (10/4), Seluruh Saham LQ45 Menguat

Ia juga menyoroti keterbatasan respons kebijakan moneter di tengah tekanan global yang meningkat. Melemahnya rupiah hingga sempat menembus ke atas Rp 17.000 per dolar AS serta koreksi di bursa global turut memperburuk sentimen.

Dimas menilai, IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi dengan target jangka pendek di level 5.500. Ia mengingatkan investor untuk tetap disiplin dalam menjalankan strategi investasi.

“Evaluasi portofolio secara berkala, pisahkan saham yang masih sesuai trading plan dan yang perlu di-cut loss. Pastikan juga kondisi keuangan tetap sehat,” ujarnya.

Dimas menyarankan, investor tidak membuat keputusan emosional dan terus meningkatkan pemahaman soal analisis pasar, terutama di tengah volatilitas yang tinggi.

Selanjutnya: Momen Lebaran Berkontribusi 5-7% ke Pendapatan Tahunan Pembangunan Jaya Ancol (PJAA

Menarik Dibaca: Cara Mengunci Chat WhatsApp di Android dan iPhone biar Aman! Ikuti Langkah Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×