Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini tercatat sejumlah saham menjadi korban rebalancing portofolio oleh investor asing. Alhasil, saham-saham tersebut banyak yang dijual oleh investor.
Berdasarkan data RTI, saham-saham yang mengalami net sell asing terbesar sejak awal tahun 2018 hingga 26 Desember 2018 yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI),PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Analis BCA Sekuritas Ahmad Yaki menyatakan, alasan investor asing menjual saham-saham tersebut bukan karena untuk rebalancing semata atau karena kemahalan. “Penyebabnya karena ada pengaruh dari efek perang dagang beberapa bulan lalu, penguatan dollar AS terhadap mata uang global dan kenaikan Fed fund rate,” jelasnya kepada kontan.co.id, Kamis (27/12).
Meski begitu Yaki bilang, saham-saham tersebut masih memiliki fundamental yang baik. “Jadi prospeknya ke depan pasti menarik,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan ada beberapa saham masih layak dikoleksi karena masih murah seperti UNTR, PGAS, ASII, BMRI.
Maka ia merekomendasikan untuk beli saham UNTR dengan target terdekat di level Rp 30.275 per saham.
Yaki juga menyarankan untuk beli saham PGAS dengan target terdekat di rentang harga Rp 2.180-Rp 2.250 per saham.
“Untuk ASII boleh beli dengan target terdekat pada range Rp 8.650-Rp 8.775 per saham. Sementara BMRI boleh beli dengan target harga terdekat di level Rp 7.650-Rp 8.125 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News