Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah investor pasar modal masih meningkat. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 3,39 juta investor dari periode Januari sampai 27 Oktober 2020.
Angka ini tumbuh 36,82% dari capaian akhir tahun lalu yang tercatat sebesar 2,48 juta investor. Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo merinci, jumlah investor C-Best atau saham sebanyak 1,44 juta investor atau naik 30,02% dari akhir tahun 2019.
Baca Juga: Ada komunitas pasar modal dibalik aktifnya bursa saham
Kemudian investor reksadana tercatat 2,70 juta atau 52,20% lebih tinggi ketimbang akhir tahun lalu sebanyak 1,77 juta. Selanjutnya jumlah investor surat berharga negara juga turut terkerek 38,58% dari posisi akhir tahun menjadi 438,291 investor.
Menurutnya, kaum milenial turut mendorong pertumbuhan investor ritel, khususnya yang memiliki usia di bawah 30 tahun.
Hal tersebut, lanjutnya, tak lepas dari upaya self-regulatory organization (SRO) yang bersama-sama berkomitmen melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pasar modal dan peningkatan pengawasan yang terintegrasi.
“Proses pelayanan yang lebih efisien dan efektif melalui digitalisasi juga mendorong minat investor,” katanya kepada KONTAN, Senin (23/11).
Di tengah pandemi Covid-19, kepemilikan investor domestik di pasar saham juga terus meningkat. Menurut data statistik pasar modal per 2 Oktober 2020 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepemilikan saham investor lokal mencapai 51,67% dan asing 48,33% dari total saham senilai Rp 3.055 triliun. Padahal, per 31 Januari 2020, kepemilikan investor asing masih sebesar 52,48% sementara lokal 47,52% dari total saham Rp 3.505 triliun.