Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,81% ke level 5.149,38 pada perdagangan Rabu (9/9). Investor asing juga masih mencatatkan aksi jual dengan nilai bersih Rp 630,35 miliar di seluruh pasar.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penurunan IHSG ini sejalan dengan bursa global dan regional yang juga terkoreksi. Sementara analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama berpendapat, IHSG yang ditutup di zona merah disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang berpotensi memberikan tekanan pada kurs rupiah.
Untuk perdagangan Kamis (10/9), Okie memprediksi IHSG bakal kembali bergerak melemah terbatas. Perkiraan dia, IHSG akan diperdagangankan dengan support di level 5.110 dan resistance di 5.210.
Baca Juga: Kurs rupiah berpotensi melemah lagi pada Kamis (10/9)
Menurut Okie, pergerakan IHSG esok hari bakal dipengaruhi sikap wait and see investor terhadap rilis neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus 2020 yang akan dirilis pekan depan. "Sementara dari eksternal, rilis data initial jobless claim dan cadangan minyak AS dapat berdampak pada pergerakan pasar saham Asia pada esok hari," kata Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (9/9).
Bernada serupa, Herditya juga memprediksi, IHSG akan terkoreksi terbatas pada perdagangan esok hari. Dia memperkirakan, IHSG bakal bergerak dalam rentang support 5.100 dan resistance 5.210.
"Untuk sentimen masih berasal dengan pergerakan bursa global saja," ucap Herditya. Secara teknikal, dia juga melihat bahwa pergerakan IHSG memang masih rentan terkoreksi.
Baca Juga: IHSG tumbang 1,81% ke 5.149 pada Rabu (9/9), net sell asing masih berlanjut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News