Sumber: CNBC,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri penutupan kemarin di atas level US$ 42 per barel.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 WIB, minyak WTI meroket 4,5% atau US$ 1,81 menjadi US$ 42,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level tertinggi di sepanjang tahun ini.
Kenaikan harga minyak disebbakan oleh adanya laporan dari sumber diplomatik anonim di Doha bahwa Arab Saudi dan Rusia sudah mencapai kesepakatan untuk pembekuan produksi minyak (oil freeze) menjelang pertemuan negara produsen utama minyak dunia pada pekan ini.
Kantor berita Interfax Rusia menyebutkan Arab Saudi dan Rusia sudah mencapai konsensus mengenai oil freeze dan keputusan akhir mengenai hal itu tidak akan tergantung pada Iran.
Selain itu, data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan, produksi minyak AS diprediksi akan turun sebanyak 560.000 barel per hari di 2017 menjadi 8,04 juta barel per hari.
"Pelaku pasar kini menyadari bahwa pertemuan OPEC akan menjadi titik balik arah bersejarah. Sekarang, dengan pemangkasan produksi minyak AS, kita sepertinya memasuki siklus baru kenaikan harga minyak," papar Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News