Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyerahkan kelanjutan proses penggabungan usaha atau merger BUMN farmasi kepada pemerintahan baru.
Menteri Negara BUMN Sofyan A. Djalil mengemukakan, konsep dan blue print (cetak biru) BUMN farmasi sebenarnya sudah ada. "Jadi pemerintahan berikutnya yang akan menangani," ujar Sofyan di Jakarta, Selasa (18/8).
Pemerintah memang sudah berniat menggabungkan tiga BUMN farmasi dalam satu entitas. Mereka adalah PT
Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT Phapros Tbk.
Sekuritas sebagai penasehat keuangan untuk merger BUMN farmasi. Alhasil, bola merger BUMN farmasi Belakangan, pembicaraan justru kembali ke titik nol. Sebab, pemerintah mengkaji kembali posisi Mandiri kini berada di tangan pemerintahan baru pimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News